Saya suka banget dengan kosmetik yang kemasannya vintage, apalagi kalau dia produk lokal yang harganya murah. Kadang saya ditertawakan orang (termasuk ibu saya sendiri) karena saya suka pakai makeup murah, tapi kalau bahannya tidak berbahaya & memang cocok di kulit saya kenapa tidak? Daripada saya beli makeup mahal demi gengsi tapi ternyata bikin saya iritasi atau breakout, duh.. bikin nangis deh.
Salah satu produk lokal yang murah & saya percaya kualitasnya bagus adalah Fanbo. Saya cinta sekali sama bedaknya yang klasik. Saya punya Fanbo Pancake Gloria 5 yang pernah saya review di sini. Karena Gloria saya udah habis, saya beli yang Rose 68. Kalian mungkin pernah lihat ibu/nenek kalian pakai bedak ini. Yupz, ini memang bedak retro, pertama kali diproduksi pada tahun 1968. Mungkin karena itu namanya Rose 68 ya?
Familiar dengan bedak ini?
Kotaknya. Saya suka gambar wanita yang di bagian belakang kotak, kelihatan retro sekali
Nah, ini setelah dibuka..
Ini shade ochre 4, untuk kulit yang yellow undertone
Secara kemasan, memang beda dengan Fanbo Pancake Gloria 5. Tapi secara isi, sangat mirip. Wanginya mirip (kayaknya sih sama), begitu juga dengan teksturnya. Bedak ini juga perpaduan antara bedak & foundation (= two way cake), tapi lebih ringan dari two way cake pada umumnya. Bisa dibilang di antara compact powder & two way cake.
- Harga : Rp 19.000 isi 22,5 g (lebih mahal 8 ribu rupiah dari Gloria 5)
- Warna : Harusnya ada 6 (peach, natural, chestnut, ochre, beige, dan kuning langsat), tapi lagi-lagi saya cuma menemukan yang ochre 4. Nasib deh..
- Tekstur : menurut saya sih halus banget (jika menurut kamu kasar, harap maklum ya.. saya nggak pernah mencicipi bedak mahal dari brand ternama, hehehe...). Seperti yang saya bilang tadi, ini bedak setengah TWC, setengah compact powder.
- Aroma : wangi bunga yang kuat banget, mungkin bikin pusing untuk kalian yang tidak terbiasa. Ada yang bilang wanginya murahan, tapi menurut saya ini wangi vintage yang klasik, hehe..
- Coverage : lumayan bagus untuk menutupi warna kulit yang kemerahan & tidak merata, meskipun tanpa pakai foundation sebelumnya. Tapi untuk jerawat pastinya masih kelihatan. Sebelum pakai bedak ini wajib pakai pelembab (apalagi kalau kulitnya kering seperti saya). Kalau tidak, tekstur kulit yang kering akan terlihat jelas sekali .
- Finishing : matte yang benar-benar matte. Kalau saya sih suka, karena kelihatan rapi.
- Staying power : super deh, 8 jam di muka saya tanpa touch up. Padahal saya kegiatannya di luar ruang lho. Tapi mungkin itu karena kulit saya tipe kering, jadi nggak bisa komentar banyak soal oil control.
- Oxidize & cakey? tidak oxidize di kulit saya, tapi agak cakey di sudut-sudut mata
- Kemasan : plastiknya kokoh, tapi di bagian kuncinya itu agak tajam, hati-hati jangan sampai tergores. Saya suka cerminnya, gede (diameter 6 cm), puas lah untuk ngaca..
- Puff bawaan : puffnya tipis & nggak nyaman dipakai, susah untuk blending bedaknya. Puff yang seperti handuk itu lho..
Itu puff nya yang tipis
- Ingredients : talc, zinc oxide, titanium dioxide, octyl palmitate, fragrance, methylparaben, propylparaben, iron oxide Cl : 77491, 77492, 77499. Pokoknya sama dengan Fanbo Gloria 5.
Kapan-kapan saya upload gambar before-after di muka deh.. Masalahnya kulit muka saya sekarang lagi super tandus pasca makeup hantu yang pakai 5 layer BB cream Garnier. Saya udah tahu alkohol dalam BB cream Garnier itu bikin kering, tapi saya nekat pakai dan begitulah akibatnya..hehehe
(+) staying power juara
(+) matte
(+) ringan, rasanya tidak seperti TWC
(+) coverage lumayan bagus
(+) di kulit saya tidak bikin breakout, tidak oxidize
(+) kemasannya vintage & cerminnya besar
(+) harga terjangkau
(-) cakey sedikit di sudut mata
(-) parfumnya.. ampun deh banyak banget
(-) puff-nya jelek (tapi saya maklum sih, harganya kan murah)
Rate : 8/10 (menang 0,5 point dari Gloria 5, karena cakey-nya lebih sedikit, hehe..)
Repurchase ? yes
Model rambut tahun 1960an, kayak wanita yang di kemasan bedak Fanbo ini
0 Response to "Fanbo Rose 68"
Posting Komentar