Pasti semua tahu Pigeon kan? Yak, brand ini terkenal dengan produk bayi. Yang mau saya review kali ini adalah skincare remaja & bayi, yang pastinya masih boleh dipakai oleh orang dewasa.
Inilah mereka..
Pigeon moisturizer (for all skin types) -- bukan moisturizer bayi lho
Pigeon baby powder
Moisturizernya saya beli karena iseng. Jarang lho saya nemu moisturizer Pigeon yang untuk remaja, kalo moisturizer bayi sih sering. Ternyata teksturnya beneran ringan, cepat meresap dan tidak greasy. Sekarang menjadi pelembab favorit saya saat cuaca sedang panas karena Viva Skin Food andalan saya greasy banget sehingga terasa bikin gerah.
Saya sudah lama pakai bedak bayi, biasanya untuk badan terutama sehabis mandi. Nyaman aja rasanya, bisa untuk pengganti deodoran lho. Udah bermacam-macam merek saya coba : Johnson's, Zwitsal, Cussons, My Baby tapi paling suka ya Pigeon ini.
Memang Pigeon baby powder nggak terbuat dari pure cornstarch, dia bahan utamanya talc. Menurut berbagai hasil penelitian, talc meningkatkan resiko kanker paru-paru & kanker ovarium karena mengandung asbestos yang bersifat karsinogenik alias memicu kanker (link 1 ; link 2). Yang pasti, penggunaan bedak berbahan talc meningkatkan resiko pneumonia dan asma jika terhirup (link). Saya bilang Pigeon masih lumayan daripada bedak bayi merek lainnya karena ingredientsnya tidak hanya dari talc & fragrance saja, tapi banyak bahan alaminya (dari minyak tumbuhan) dan mengandung anti iritasi, selain itu wanginya juga paling netral.
Oke deh, dimulai aja review lengkapnya..
PIGEON MOISTURIZER
Tubenya mirip dengan Pigeon Facial Foam tapi warnanya ungu
Harga
Rp 13.000 (30 ml)
Kemasan
Tutup ulir, saya sih kurang suka tutup ulir karena nggak praktis dibuka dan terpisah dari tubenya. Saya sering teledor, tutupnya jatuh dan menggelinding jauh, bikin repot aja.
Tekstur
Lotion yang gampang meluncur seperti facial foamnya. Cepat meresap, tidak greasy, tidak lengket.
Lotionnya gampang mengalir
Mudah diblend
Cepat meresap tanpa meninggalkan kesan greasy dan lengket
Aroma
Persis facial foamnya tapi lebih soft, kan enak kalo nggak terlalu banyak parfum begini.
Kemampuan melembabkan
Cukup oke, tapi masih kurang nampol untuk kulit super kering kayak saya hehehe *itu kulit apa kerupuk?*
Oil control
Aduh jangan tanya saya, kulit saya jarang minyakan. Tapi saya rasa oil controlnya kurang, masih berpotensi menyebabkan kilap di wajah orang yang kulitnya oily karena moisturizer ini mengandung mineral oil dan bahan-bahan yang bersifat emollient.
Ingredients
purified water, mineral oil, glycerine, jojoba seed oil, behenyl alcohol, glyceryl stearate, pentylene glycol, sodium lactate, lactic acid, serine, urea, sorbitol, sodium chloride, allantoin, chamomile flower water, PEG-40 hydrogenated castor oil, tricedeth-9, bisabolol, propylene glycol, squalane, stearic acid, phenoxyethanol, methylparaben, ethylparaben, propylparaben, butylparaben, sodium stearoyl glutamate, carbomer, fragrance
Dilihat dari ingredients :
- Mengandung mineral oil, perlu dipertimbangkan oleh pemilik kulit berminyak & acne prone karena sifatnya mild comedogenic
- Mengandung paraben sebagai pengawet. Kalian pasti sering mendengar kabar miring seputar paraben, sebelum ikut-ikutan nge-judge bahwa paraben itu buruk, ada baiknya kalian baca ini dulu
- Mengandung anti iritasi, yaitu bisabolol dan ekstrak chamomile
- Tidak mengandung sunscreen. Wajib pakai sunblock setelah pelembab ini
(+) Teskturnya ringan &cepat meresap
(+) Wanginya soft, nggak kebanyakan parfum
(+) Nggak bikin breakout di muka saya
(+) Ada anti iritasinya
(-) Nggak mengandung sunscreen, tapi ada sisi positifnya yaitu bisa dipakai di malam hari. Tidur dengan pelembab yang mengandung sunscreen kan nggak baik (bisa meningkatkan resiko jerawat)
(-) Daya melembabkannya biasa aja
(-) Oil controlnya tidak terlalu baik dilihat dari ingredientsnya
Rate : 8/10
Repurchase? yes
PIGEON BABY POWDER
Ada tulisan hypoallergenic, good for sensitive skin
Harga
Rp 6.500 (netto 100 g)
Kemasan
Bentuknya bulky banget ya, saya kurang suka. Badannya gendut tapi kepalanya kecil, hehehe.. Tutupnya model flip top yang rapat. Lubangnya cuma 5 sehingga mudah mengontrol keluarnya bedak, tidak kebanyakan.
Tekstur
Partikel bedaknya halus banget. Jauh lebih halus dibandingkan bedak Marcks yang kemasan kuning itu. Jika dipakai di muka hasilnya kelihatan lebih natural, nggak terlihat seperti baru bedakan. Bedak ini juga nggak bikin kulit kering atau memperjelas bagian kulit yang flaky. Mudah diblend juga.
Untuk muka, saya biasanya pakai spons untuk bedak padat, bukan puff atau brush untuk loose powder. Dibilang salah kaprah ya biarin. Saya pakai spons begini ada tujuannya. Dengan spons, partikel bedak lebih nempel dan tidak beterbangan, resiko terhirup lebih kecil. Saya kan nggak mau menghirup talc, bahaya. Selain itu mudah juga nge-blendnya, hasilnya lebih rata & alami.
Saya suka pakai spons, bedaknya tidak beterbangan dan terhirup. Selain itu lebih rapi hasilnya
Warna
Bedak bayi ya warnanya putih. Tapi Pigeon ini nggak terlalu putih jika dipakai di wajah dengan spons. Malah Marcks itu lebih pektay meskipun saya pakai Marcks yang warna krem.
Aroma
Harum ala bayi & soft (dibandingkan bedak My Baby & Cussons yang wanginya strong)
Coverage
Jelas tidak ada coverage, tapi cukup membuat wajah fresh & terhindar dari lusuh, hehehe..
Hasilnya
Harusnya tidak matte. Berhubung kulit saya kering banget, bedak apapun yang saya pakai selalu jadi matte. Tapi temen saya yang kulitnya oily pakai bedak ini jadi kesannya dewy.
Oil control dan kemampuan melembabkan
Bedak bayi ya nggak ada oil controlnya dong, justru bedak Pigeon ini banyak mengandung minyak tumbuhan untuk menjaga kelembaban kulit. Saya suka banget, nggak bikin kering seperti Marcks.
Staying power
Tidak bisa diharapkan. Mungkin 1 jam langsung bubar jalan. Di kulit saya berjam-jam masih tetap awet matte-nya.
Ingredients
talc, zinc oxide, fragrance, Macadamia ternifolia seed oil, Glycine soja oil, Persea gratissima oil, Simmondsia chinensis seed oil, bisabolol, phenoxyethanol, isobornyl acetate, Triticum vulgare bran extract, Calendula officinalis flower extract, Chamomilla recutita flower extract, Fucus vesiculosus extract, BHT, linoleic acid, tocopherol
Wow.. banyak ekstrak tumbuhannya ya, merek bedak bayi lainnya nggak ada yang sebanyak ini.
Macadamia ternifolia (kacang Macadamia) yang sifatnya sebagai emollient (pelembab)
Glycine soja / kedelai, untuk melembabkan kulit & anti aging karena mengandung banyak antioksidan
Persea gratissima (avocado) sebagai emollient & antioksidan
Simmondsia chinensis (jojoba) sebagai emollient
Triticum vulgare (wheat germ) sebagai emollient
Calendula officinalis (marigold) yang kaya antioksidan
Chamomilla recutita (chamomile) sebagai anti iritasi, anti peradangan, antiseptik
Fucus vesiculosus (ganggang bladderwrack) yang kaya antioksidan dan melembabkan kulit
(+) ingredientsnya bagus, tidak hanya talc & fragrance tapi juga banyak bahan alaminya
(+) tidak membuat kulit saya bertambah kering
(+) tidak bikin breakout di saya
(+) partikel bedaknya halus sehingga nggak bikin kesan pektay
(+) wanginya tidak berlebihan
(-) kemasan bulky
(-) sayangnya nggak terbuat dari corn starch
(-) tidak ada coverage, oil control, dan staying power -- bisa dimaklumi karena ini memang bukan bedak orang dewasa
Rate : 9/10
Repurchase ? ya dong
Kedua produk tadi recommended untuk:
- anak-anak
- remaja dan dewasa semua jenis kulit, terutama yang punya kulit kering atau sensitif
Sebagai penutup, ini foto saya saat memakai pelembab & bedak bayi Pigeon
Nggak kelihatan kayak habis pakai bedak kan?
Nggak pektay kok..
Sampai jumpa di post berikutnya!
Uh, kakak-kakak dan tante-tante jaman sekarang suka ngembat bedak kita..
0 Response to "Pigeon Moisturizer & Baby Powder"
Posting Komentar