Hello skincare lovers!
Ini adalah sambungan dari post sebelumnya. Mungkin kalian sering membaca artikel seperti ini di berbagai situs berita atau majalah. Ada yang setuju, mungkin banyak juga yang menolak. Dulu saya termasuk orang yang yakin bahwa kulit harus dirawat dengan seksama, dengan produk bermacam-macam dan tahapan yang seabrek. Saya meyakini itu karena saya banyak membaca dari beauty blog Asia. Dikatakan bahwa rahasia kecantikan orang Korea & Jepang adalah rutinitas skincare yang komplit, meliputi 5 - 10 langkah. Banyak orang dari belahan dunia lain yang mengadopsi cara mereka.
- cleansing oil
- facial wash/foam
- toner
- eye cream
- sheet mask (optional, biasanya dilakukan saat ada waktu luang/malam hari)
- essence/serum
- emulsion
- spot treatment (optional)
- cream
- sleeping pack (optional, hanya saat malam)
- sunscreen (pagi hari) --> orang Asia biasanya menyukai SPF yang tinggi (30 lebih)
Kulit orang Korea dan Jepang yang mulus sempurna tidak semata-mata hasil perawatan kulit yang ketat. Kecantikan kulit mereka ditentukan oleh
- Faktor genetik : misalkan mereka tidak ribet merawat kulit, kulit mereka tetap mulus, berpori-pori kecil, dan berwarna cerah. Memang begitu dari sononya
- Faktor lingkungan : iklim sedang yang intensitas sinar mataharinya rendah dan kualitas udara yang bagus di sana menyebabkan kulit mereka minim resiko terpapar radikal bebas
- Faktor makanan : saya percaya orang Korea & Jepang tidak melulu makan makanan fresh & sehat seperti yang diberitakan selama ini. Mereka pasti juga suka ngemil dan makan enak, tapi kenapa kulitnya bagus? Karena bahan makanan yang mereka konsumsi sudah berkualitas! Sayuran, buah, ikan, dan hasil ternak tidak terlalu banyak tercemar logam berat berkat manajemen lingkungan yang baik. Kedengarannya saya ngelantur -- tapi ini memang fakta.
Back to skincare routine ya. Memang metode Korea & Jepang itu oke, 2 tahun yang lalu saya mulai mencobanya. Saya beli rangkaian produk Hada Labo komplit, yang Gokujyun & Shirojyun, lotion nya beli yang Alpha Ultimate Anti Aging meskipun waktu itu umur saya baru 22. Saya juga beli rangkaian produk Acnes karena saya masih sering jerawatan. Sangat bagus hasilnya, terutama bagi orang yang sebelumnya tidak merawat muka secara teratur. Lama-lama bosan & bangkrut, coba-coba beralih ke produk lainnya dan melakukan rutinitas skincare yang lebih simpel. Ternyata nggak ada dampak negatif. Saya menyimpulkan, mau ribet atau simpel hasilnya sama aja.
Sebenarnya harga Hada Labo & Acnes itu terjangkau, yang bikin bangkrut kalo dituruti harus punya semuanya. Sah-sah aja beli 1 atau 2 macam, tapi terasa ada yang mengganjal di hati -- merawat kulit kok setengah-setengah *korban iklan*. Kalo dompet tebal enteng itu mah.. hehe
Dan saya tambah yakin seabrek skincare tak ada gunanya di wajah saya setelah saya sering main ke website dermatologist. Kali ini saya mau berbagi soal produk skincare yang sering dipakai orang tapi sebetulnya tidak perlu (menurut dermatologist barat). Pecinta skincare routine ala Asia jangan tersinggung yaa..
1. Krim yang berbeda untuk bagian-bagian tubuh tertentu
Ada face cream & neck cream --> kenapa leher harus diberi krim yang berbeda? Ada yang bisa menjelaskan pada saya?
Ada hand cream, body cream, bust cream, foot cream --> sebenarnya body cream & body lotion bisa digunakan untuk seluruh bagian tubuh (kecuali muka), jadi kenapa harus dipisah?
Eye cream --> banyak artikel menganjurkan bahwa bagian sekitar mata harus diberi produk khusus karena area mata lebih sensitif. Ya memang, bagian sekitar mata rawan penuaan dini. Tapi saya sendiri sudah membaca berbagai macam review mengenai eye cream, eye gel, dan eye roll -- sebagian besar tidak mampu menyembuhkan kasus dark circle, kantong mata membesar, kerutan. Cuma memberi efek dingin. Saya juga pernah menjadi pengguna eye cream, eye gel, eye roll. Adem sih, tapi nggak ada yang ngefek, hihihi..
2. Produk Skincare Super Mahal
Anti aging skincare terkenal dengan harganya yang lebih mahal dibandingkan jenis skincare lainnya. Menurut dr. Arash Akhavan, tidak perlu beli produk anti aging mahal. Yang kita butuhkan adalah produk yang mengandung retinoid (turunan vitamin A, alpha hydroxy acid (AHA) atau antioksidan -- banyak produk semacam itu yang harganya jauh lebih terjangkau.
Masyarakat sekarang sudah terlanjur punya mindset "ada harga, ada rupa". Harga mahal = kualitas bagus. Mahal nggak masalah, yang penting sebanding dengan efeknya. Pricey but worth to buy.
Kata orang, sirik itu tanda tak mampu. Bukannya saya sirik, Seandainya saya punya duit berlimpah, saya juga nggak akan beli skincare seharga jutaan rupiah per botol. Kalo ada yang murah, aman, dan cocok buat saya kenapa enggak? Mending duitnya buat beli yang lain, hehehe..
3. Toner
Toner dipasarkan sebagai produk untuk menyempurnakan pembersihan kulit, mengembalikan pH kulit, dan mempersiapkan kulit sebelum memakai moisturizer. Kata dr. Akhavan, itu tidak perlu. Yang terbaik adalah membersihkan kulit dengan benar, lalu memakai moisturizer, dilanjutkan sunscreen selama siang hari. Pemilihan pembersih muka yang pH balanced sangat penting -- jadi tidak perlu pakai toner yang janjinya "mengembalikan pH kulit".
Toner untuk kulit berminyak umumnya mengandung alkohol. Astringent adalah toner yang mengandung kadar alkohol tinggi. Pemakaian alkohol hanya memberikan efek oil control untuk sementara. Memang, alkohol membersihkan minyak. Tapi kondisi kulit yang mendadak kering memberikan sinyal bagi kulit untuk memproduksi minyak lagi untuk mengembalikan kelembaban yang hilang. Makanya astringent bukanlah solusi untuk kulit berminyak.
4. Hydrating Serum
Menurut dr. Harold Lancer, penggunaan hydrating serum untuk sehari-hari tidak berguna, karena serum tidak bisa memberi manfaat lebih besar dari produk skincare lainnya. Hydrating serum yang sifatnya ringan dan cepat meresap sangat ideal untuk orang yang baru saja menjalani treatment di dokter kulit. Prosedur treatment seringkali menyebabkan kulit menjadi rentan dan sensitif terhadap produk skincare biasa. Kecuali jika seseorang memiliki kulit sensitif dan reaktif seumur hidupnya, hydrating serum bisa bermanfaat untuk menenangkan kulit.
5. Sunscreen dengan SPF tinggi
Banyak yang salah kaprah, mengira angka SPF menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi. Angka SPF menunjukkan perlindungan terhadap sinar UV B saja, SPF 30 dan 100 tidak jauh berbeda perlindungannya.
Makin tinggi SPF, makin banyak kandungan bahan kimia yang bisa saja membuat kita breakout atau iritasi. Menurut dr. Akhavan dan dokter-dokter lainnya, angka SPF itu tidak penting. Yang paling penting adalah gunakan dengan cukup (merata di seluruh bagian kulit yang perlu dilindungi), ulangi tiap 1 - 2 jam atau setelah kulit berkeringat / basah.
6. Facial Mask (Instan)
Facial mask (masker) tidak efektif dipakai sering-sering. Kata dr. Lancer, tujuan utama pemakaian masker adalah untuk menenangkan kulit setelah prosedur facial.
Masker bentuk lembaran, krim, dan peel off
Masker instan yang banyak tersedia sekarang mengandung sejumlah bahan kimia yang tidak bermanfaat bagi kulit, terutama masker jenis peel off yang kandungan alkoholnya cukup tinggi. Alkohol yang ada dalam masker peel off biasanya tertulis sebagai SD alcohol, alcohol denat, atau ethanol. Tujuannya adalah untuk pengawet, pelarut, dan mempercepat keringnya masker setelah dioles ke kulit. Alkohol menyebabkan masker terasa sejuk di wajah, tapi apa manfaatnya untuk kulit? Justru menyebabkan kulit kering.
PRODUK TAK BERGUNA LAINNYA
Selain itu, ada beberapa beauty product yang juga dianggap kurang bermanfaat, yaitu :
1. Lip Scrub
Kata orang, rahasia bibir lembut bebas pecah-pecah adalah rajin mengeksfoliasi bibir. Makanya sekarang banyak dijual produk lip scrub. Yang suka cara alami bisa membuat lip scrub sendiri dari campuran gula + madu.
Ternyata lip scrub itu tidak penting karena bibir memiliki mekanisme sendiri untuk melakukan eksfoliasi -- begitulah kata dr. Akhavan. Yang terpenting adalah menjaga kelembaban bibir & lindungi dari sinar matahari (dengan sunscreen lip balm).
Efek scrubbing bibir tidak selalu bagus
Menurut pengalaman saya, bibir justru mudah iritasi jika rutin dieksfoliasi dengan bahan kasar. Dulu saya suka scrubbing bibir dengan campuran gula pasir & madu. Hasilnya perih (ya iyalah!) dan bibir justru jadi mudah kering dan bermasalah. Sekarang saya mencoba cara lain, yaitu basahi bibir dengan air bersih (bisa dilakukan setelah cuci muka), lalu gosok lembut dengan jari. Kadang-kadang ada lapisan kulit mati yang ikut mengelupas, kadang tidak. Tapi jangan basahi bibir dengan air ludah, karena bisa menyebabkan bibir tambah kering.
2. Krim anti selulit
Sekarang banyak dijual krim anti selulit, tapi sayang sekali tidak ada yang efektif. Hampir semua dermatologist di website yang saya baca bilang begitu. Krim anti selulit mengandung bahan yang bisa menyebabkan pembengkakan di bagian kulit yang dioles sehingga permukaan kulit yang bergelombang seolah-olah merata. Jika pemakaian dihentikan, bentuk selulit terlihat jelas kembali. Hmm.. bohong dong kalo begitu..
3. Body scrub
Body scrub (lulur) digunakan dengan tujuan utama untuk mengeksfoliasi kulit. Selain itu juga untuk menutrisi kulit untuk tujuan tertentu -- misalnya mencerahkan atau melembutkan.
Cukup mengejutkan, ternyata lulur tidak penting bagi kulit. Kulit tubuh juga punya mekanisme eksfoliasi sendiri, sel-sel kulit mati bisa rontok dengan gosokan tangan. Dari kecil saya diajari ibu saya untuk menggosok badan saat mandi. Nenek saya mengajari pakai batu gosok yang bentuknya batu halus, bisa juga batu apung. Sekarang saya hobi bersih-bersih badan pakai batu apung, biasanya 2 kali seminggu seperti dosis memakai lulur.
Orang jaman dulu pakai batu gosok untuk mandi karena belum ada sabun atau lulur
Lulur untuk mencerahkan kulit -- setelah dipikir-pikir juga aneh. Berapa lama kita luluran, sampai bahan aktif dari lulur tersebut bisa meresap ke dalam kulit? Kalo luluran, paling lama saya hanya kuat 10 menit, lalu segera dibilas. Jadinya bahan aktif dari lulur belum meresap sempurna, sia-sia dong? Mungkin oke jika lulurnya didiamkan sampai 1 jam, tapi ngapain juga di kamar mandi sampai selama itu, keburu ngantuk hehehe..
Sekian cerita hari ini. Ini sekedar info ya, bukan bermaksud nge-judge atau menasehati. Terima kasih buat yang udah baca post ini.
Cara mana yang akan Anda pilih untuk merawat kulit? Itu terserah Anda
0 Response to "Produk Skincare yang Sebenarnya Tidak Perlu"
Posting Komentar