Kali ini saya mau berbagi pengalaman membuat shower cream dari sabun batangan. Pasti udah pada tau kan tentang cara membuat liquid soap dari sabun batangan. Nah, yang saya bikin ini juga termasuk liquid soap, tapi lebih moisturizing.
Mungkin ada yang masih bingung, apa sih perbedaan antara liquid soap - body wash - body foam - shower cream - shower gel?
Liquid soap itu istilah umum untuk sabun cair, macam-macam jenisnya. Ada yang khusus tangan (hand soap), untuk muka, untuk badan. Liquid soap untuk badan istilahnya body wash dan body foam. Body foam sudah pasti banyak busanya, sedangkan body wash bisa mengandung banyak / sedikit busa. Katanya sih kulit yang kering nggak dianjurkan memakai body foam karena banyak deterjennya. Tapi jaman sekarang sudah banyak banget body foam yang dilengkapi moisturizer.
Lalu shower cream vs shower gel?
Shower cream itu sejenis body wash yang kandungan pelembabnya lebih tinggi daripada shower gel, lebih kental dan creamy, cocok untuk yang berkulit kering.
Shower gel adalah body wash yang lebih cair. Shower gel umumnya berwarna ke arah bening, yang pekat juga ada. Mandi dengan shower gel katanya lebih segar, tetapi kurang melembabkan.
Shower cream vs shower gel
gambar dari www.thebodyshop-usa.com
Yang saya buat ini adalah shower cream, jadi memang bener-bener creamy. Sebenernya saya itu orangnya nggak rewel soal sabun mandi. Mau creamy atau foamy nggak masalah. Yang penting wangi. Saya paling suka pakai sabun kesehatan, lebih meyakinkan aja rasanya -- soalnya tiap hari saya lewat di jalan yang banyak debu dan polusi, ditambah udara yang lembab dan panas. Wuihh.. bisa tumbuh subur kuman-kuman kalo nggak diberantas dengan sabun kesehatan. Sabun yang saya suka adalah Biore Almond, Lifebuoy Clini-Shield 10, Dettol Radiance karena nggak bikin kulit kering. Varian yang lain bikin kulit kering.
Saya bikin shower cream ini gara-gara di rumah banyak tumpukan sabun batangan tanpa parfum. Bapak saya tiap kali dinas ke luar kota hobi ngumpulin sabun dari hotel. Nggak pernah dipakai, cuma dikumpulin aja karena kita sekeluarga sukanya sabun kesehatan. Saya sih masih mau pakai kalo sabunnya wangi. Ada beberapa sabun hotel yang bener-bener non fragrance tapi busanya banyak banget. Mana enak kalo habis mandi nggak wangi, ditambah kulit kering gara-gara deterjennya. Jadilah saya punya ide untuk membuat shower cream dengan wangi vanilla yang yummy.
Shower cream wangi vanilla lho, bukan es krim vanilla
gambar dari vaporus.com
Yang mau tau silahkan menyimak..
1. Pertama siapkan alat dan bahan
Sabunnya entah apa ingredientsnya, sabun-sabun hotel umumnya kan cuma dibungkus kertas/plastik tanpa keterangan apapun. Sabun ini nggak ada wanginya sama sekali, samar-samar baunya seperti lilin. Saya pakai 2 biji.
Airnya setengah gelas kecil aja. Kalo terlalu banyak, nanti jadinya nggak creamy.Vanili bubuk saya cuma pakai 1 bungkus, itu aja wanginya udah yummy banget. Vanili bubuk kayak gini harganya 500 rupiah dapat 3 bungkus.
Ada 1 lagi bahan yang nggak ikut terfoto, yaitu minyak kelapa. Justru ini bahan yang penting malah lupa difoto hihihi..
Alat yang diperlukan yaitu parutan, panci, sendok, dan botol kosong untuk tempat shower cream kalo udah jadi.
2. Parut sabunnya sampai halus. Kenapa diparut, nggak dipotong? Kalo dipotong, sabunnya akan susah lumer. Bisa sih, tapi lama. Nah, biar cepet kan enaknya diparut.
3. Campurkan dengan 1 bungkus bubuk vanili
4. Masukkan air
5. Panaskan dengan api kecil sambil diaduk
6. Jika sudah kelihatan bercampur dan mengental, masukkan 3 tetes minyak kelapa (kira-kira 1 sendok teh), aduk rata. Kalo nggak ada minyak kelapa, boleh diganti dengan olive oil, grapeseed oil dll.
7. Matikan api jika sudah mengental, creamy, dan homogen. Masukkan ke dalam botol kosong jika sudah dingin
8. Vanilla shower cream udah jadi! Wanginya enak banget, rasanya pingin saya makan hehehe..
Yuk dilihat kayak apa jadinya..
Memang creamy, tuh nggak mudah mengalir..
Diberi sedikit air dan digosokkan, sedikit banget busanya
Tapi setelah dibilas nggak terasa licin kok. Saya udah nyoba mandi pakai ini, hasilnya kulit terasa lembab dan smooth. Nggak ada kesan keset dan kering seperti pakai sabun aslinya. Itu semua berkat ditambah minyak kelapa.
hehehe..
gambar dari keepcalm-o-matic.co.uk
Random :
Bikin homemade cosmetics itu memang seru. Btw, saya udah mempraktekkan membuat toner dari filtrat fermentasi beras, seperti yang saya obrolin di post ini. Untuk memenuhi hasrat memakai pitera tapi nggak ada duit untuk beli SK II hihihi..
Saya bikin toner ini kemarin, beli ragi roti yang merek Fermipan. Saya nggak pakai air jeruk lemon karena kulit saya nggak bisa menoleransi air lemon, jeruk nipis dan apapun yang asam-asam. Waktu fermentasinya juga hanya 3 jam, karena saya khawatir alkohol yang dihasilkan sangat banyak jika lebih lama. Kan fermentasi itu menghasilkan alkohol.. Setelah saya saring, saya masukkan ke kulkas. Jatahnya cuma 2-3 hari. Saya pakai botol kaca bekas pelembab ibu saya. Produk hasil fermentasi memang baiknya disimpan dalam wadah kaca.
Saccharomyces ferment filtrate buatan Lintang
Ini saya buat kemarin, botolnya basah karena baru dikeluarkan dari kulkas
Kemarin waktu bikin ini lupa ambil fotonya, kan baru coba-coba dalam menemukan racikan yang pas. Post tentang step by step disertai gambar besok aja ya kalo saya bikin lagi.
Wujudnya kayak air biasa, baunya kecut dan nggak enak
Saya pakai di wajah dan leher dengan kapas. Nggak usah pelit-pelit, ini kan buatan sendiri hehehe... Saya baru pakai kemarin sore, malam, dan pagi ini. Nggak ada tanda-tanda iritasi, breakout, alergi dll yang aneh-aneh. Justru kulit jadi lembab dan kenyal, apalagi tadi pagi. Biasanya kalo bangun pagi sekitar hidung dan dagu rasanya kering meskipun saya udah pakai minyak kelapa sebelum tidur.
Suka banget! Jadi semangat pakainya. Mudah-mudahan nanti kulit saya jadi agak bagusan kalo rajin pakai ini, hihihi.. Kondisi kulit saya sekarang yaitu kering, warnanya nggak merata, ada noda bekas jerawat dan beberapa scar. Ada kemerahan di hidung karena sering membersihkan komedo di situ. Bagian hidung yang jadi sandaran kacamata memang merah begitu, nggak bisa hilang.
Sekarang kan masih kayak gini, beberapa minggu lagi kayak apa ya?
Sekian first impression soal toner Saccharomyces. Reviewnya menyusul, 2 atau 3 minggu lagi mungkin.
Temen-temen ada yang tertarik bikin kosmetik sendiri? Asyik lho, beneran deh..
0 Response to "DIY Vanilla Shower Cream"
Posting Komentar