Vaseline Aloe Fresh SPF 24 Daily Light Lotion

Halo semua..


Kali ini saya kembali dengan review produk. Dulu ini lotion favorit saya soalnya ringan dan ada SPF nya. Jaman saya masih belum ngerti apa-apa soal sunblock muka, lotion ini saya pakai di muka sebagai sunscreen, don't try this at home hehehe.. Saya sempat berpikir produk ini udah discontinued, soalnya di mana-mana udah nggak ada, adanya yang Aloe Fresh biasa. Mbak Arum juga suka lotion ini tapi katanya udah nggak nemu lagi.

Eh tapi saya beruntung, waktu ke Giant nemu produk ini. Yeey.. seneng banget pokoknya, kayak ketemu sahabat yang udah lama ilang. Saya pilih yang 100 ml biar bisa dibawa-bawa. Kalo yang 200 ml kan menuh-menuhin tas, hehehe.. Biasanya saya suka bikin DIY sunscreen, tapi kan nggak bisa dibawa keluar kulkas karena no preservative, bisa-bisa rusak.

Inilah dia "si anak hilang" itu..




Harga
Rp 14.000 netto 100 ml

Manufacturer 
PT Unilever Indonesia Tbk.

No. BPOM 
NA 18120101619

Klaim menurut kemasan
Formula yang ringan dan cepat meresap sehingga dengan cepat melembabkan kulit dan memberikan perlindungan terhadap sinar matahari. Menggabungkan sensasi segar dan ringan Aloe dan perlindungan dari sinar UV A dan UV B dengan SPF 24 dan PA++

Kemasan
Khas kemasan lotion Vaseline, tutupnya flip top. Ukuran lubangnya pas, badan botol langsing dan mudah dipencet sehingga lotionnya bisa dikeluarkan dengan mudah. Selain itu travel friendly juga kan..


Warna dan Aroma Lotion
Warnanya putih susu. Wanginya nggak mirip-mirip banget dengan Aloe vera asli, tapi pokoknya segar. Wanginya kalem dan pas, nggak nyegrak. Saya suka wangi yang kayak begini, membangkitkan mood dan nggak bikin pusing.

Tekstur
Menurut saya teksturnya persis plain yoghurt, yaitu lotion yang nggak terlalu kental, mengarah ke encer dan cepat meresap. Termasuk ringan dibandingkan lotion SPF lainnya (misalnya dibandingkan dengan Citra Advanced White) karena sunscreen yang ada di lotion ini bukan physical sunscreen seperti Citra. Sunscreen yang bersifat physical melapisi kulit seperti tameng dan memantulkan sinar UV, sedangkan sunscreen yang ada di lotion ini menyerap dalam kulit, mengubah sinar UV gelombang panjang menjadi lebih pendek (sinar inframerah yang tidak berbahaya).

Lotion ini nggak lengket lho, tapi kalo diaplikasikan ke kulit yang masih agak lembab (misalnya habis mandi, belum kering bener), jadinya lengket. Makanya kulit harus kering sempurna. Kalo kebanyakan juga jadi lengket, makanya dioleskan secukupnya aja, jangan berlebihan.

Teksturnya ringan, mudah di-blend dan mudah meresap

Staying power
Soal kelembaban lumayan lah, tapi nggak selembab Marina yang ijo. Yang saya suka, wanginya tetap nempel di kulit setelah berjam-jam, nggak pindah ke baju. Kalo lagi aktivitas yang berpanas-panasan, saya reapply lotion ini tiap 2 jam, begitu juga setelah cuci tangan atau berkeringat (tentunya dilap dulu sampai kering). Ya, memang sunscreen harus rajin reapply gitu kan, supaya perlindungannya maksimal. Kalo aktivitas saya di dalam ruangan, ya nggak perlu reapply.

Ingredients
water, ethylhexyl salicylate, glycerin, stearic acid, phenylbenzimidazole sulfonic acid, glycol stearate, PEG-100 stearate, butyl methoxybenzoylmethane, dimethicone, phenoxyethanol, glyceryl stearate, potassium hydroxide, caprylyl glycol, carbomer, cetyl alcohol, xanthan gum, sodium hydroxide, perfume, niacinamide, disodium EDTA, stearamide AMP, BHT, methylisothiazolinone, Aloe barbadensis leaf juice, maltodextrin, sodium benzoate, potassium sorbate.

Kandungan sunscreennya adalah:
  1. Ethylhexyl salicylate alias octisalate, octyl salicylate : anti UV B, yang di-approved FDA konsentrasinya 5%. Teksturnya agak greasy dan bersifat sebagai emollient juga. 
  2. Phenylbenzimidazole sulfonic acid alias ensuizole : anti UV B, di AS konsentrasi yang diperbolehkan 4%, di Eropa 8% (di Indonesia???). Teksturnya ringan & non greasy. Meskipun sudah di-approved FDA, ada penelitian tahun 2002 yang menyebutkan bahwa phenylbenzimidazole sulfonic acid memproduksi oksigen berlebih yang dapat mengganggu sel, menyebabkan mutasi dan menyebabkan kematian sel, kemungkinan berimplikasi pada penyakit kardiovaskular. Juga berpotensi memicu kerusakan DNA selama terpapar sinar matahari. Pada beberapa orang dilaporkan reaksi alergi dan iritasi.
  3. Butyl methoxybenzoylmethane alias avobenzone : anti UV A, mengubah sinar UV A gelombang panjang yang terserap di kulit menjadi sinar inframerah yang dilepaskan sebagai panas. Sifatnya non-toxic dan non-irritating, tetapi beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen avobenzone dapat diserap tubuh dan dikeluarkan bersama urine, makanya tidak dianjurkan untuk anak-anak dan wanita hamil.
Wah, kalo saya pribadi sih lebih memilih physical sunscreen seperti zinc oxide atau titanium dioxide daripada chemical sunscreen. Physical sunscreen memang lebih berat dan bikin white cast, tapi nggak ada efek aneh-aneh, hehehe..



Bahan lainnya:
  • Gliserin : pelarut & humectant, bekerja dengan mengikat uap air dari lingkungan sehingga kulit tetap lembab.
  • Stearic acid : surfaktan dan emulsifier
  • PEG-100 stearate : pengental, emulsifier, emollient. Dibuat dari palm/coconut oil yang direaksikan dengan stearic acid. Tidak bersifat irritant atau menimbulkan sensitivitas tapi tidak boleh digunakan pada kulit yang luka.
  • Dimethicone : emollient. Merupakan polimer bersilikon yang disebut juga polysiloxane. Siloxane adalah bahan tidak ramah lingkungan.
  • glyceryl stearate : emollient. Diperoleh dari palm kernel/vegetable/soybean oil, terdapat secara alami di tubuh manusia. Selain melembabkan, fungsinya juga mencegah produk membeku.
  • caprylyl glycol : humectant (moisturizer), stabilizer, dan dapat meningkatkan aktivitas mikrobial dari pengawet. Sering dicampur dengan pengawet phenoxyethanol, produknya bernama Optiphen.
  • Cetyl alcohol : fatty alcohol (alkohol baik yang berfungsi sebagai pelembab/emollient). Awalnya diperoleh dari organ spermaceti pada paus, tapi sekarang lebih banyak dibuat dari palm/coconut oil untuk melindungi populasi paus yang terus berkurang. Orang yang mengalami psoriasis dan rosacea harus menghindari cetyl alcohol karena akan memperparah alergi & iritasi.
  • Xanthan gum : Pengental, termasuk low hazard ingredient.
  • Potassium hydroxide (KOH) dan sodium hydroxide (NaOH/soda api) : pH adjuster, sifatnya irritant bagi kulit sensitif.
  • Niacinamide (vitamin B3) : sifatnya mencegah melanin sampai di permukaan kulit, mencegah kerusakan kulit lebih lanjut akibat paparan sinar UV.
  • Stearamide AMP : surfaktan, pengental, opacifier (supaya produk tidak tembus cahaya). No health concern, artinya aman.
  • Disodium EDTA : stabilizer & chelating agent (mengikat logam berat yang mungkin terdapat dalam produk & melemahkannya agar tidak berbahaya)
  • Maltodextrin : binding agent yang juga berfungsi sebagai anti aging, merupakan polisakarida yang diperoleh dari  beras, kentang atau bahan makanan lainnya yang tinggi karbohidrat.
Makanya saya bilang jangan dipakai di muka (jangan tiru tindakan sesat saya yang dulu, hehehe) karena banyak bahan comedogenicnya : dimethicone, stearic acid, PEG-100 stearate, glyceryl stearate, caprylyl glycol. Kalo breakout kan gawat.

 
Dipakai di badan aja, jangan di muka ya!

Pengawet yang digunakan dalam lotion ini :
  • Phenoxyethanol (ethylene glycol monophenyl ether): tergolong moderate hazard. Penelitian pada hewan menunjukkan dampak negatif terhadap organ sensorik dalam dosis rendah, gangguan otak dan saraf dalam dosis sedang. Pada tikus menyebabkan mutasi sel dan memicu kanker. Pada manusia meningkatkan resiko alergi, iritasi pada kulit, mata dan paru-paru, bersifat racun bagi organ dan sistem saraf, serta dikhawatirkan memicu kanker.
  • BHT (butyl hydroxy toluene) : sifatnya karsinogenik (memicu kanker), level yang dperbolehkan dalam kosmetik adalah 0,01-0,1%. Penelitian pada hewan menunjukkan dampak pada sistem reproduksi dan mutasi sel yang menyebabkan kanker.
  • Sodium benzoate : pengawet makanan, dalam leave on products seperti body lotion max hanya 0,5%. Tidak boleh berada dalam produk yang mengandung vitamin C dan E karena akan bereaksi membentuk benzene yang bersifat karsinogenik.
  • Potassium sorbate : mild preservative yang juga pengawet makanan, bisa mencegah pertumbuhan jamur dan ragi tetapi tidak efektif untuk bakteri.
  • Methylisothiazolinone : pengawet yang tidak ramah lingkungan (merusak ekosistem air), berpotensi menimbulkan alergi, dan totally not recommended for individuals with dermatitis atopic. Penderita eksim disarankan jauh-jauh dari pengawet jenis ini meskipun kadarnya hanya sedikit dalam kosmetik.
Memang paraben free, tapi pengawet lainnya juga sama jeleknya. Produk yang paraben free itu tidak lebih aman daripada yang ada parabennya. Jangan bangga pakai produk yang paraben free, itu hanya trik marketing,  hehehe..

Tubuh kita nggak butuh pengawet, tapi kosmetiknya butuh diawetkan

Kesimpulan dari produk ini
(+) tekstur ringan, cepat meresap, tanpa lengket
(+) wangi segar dan kalem, wanginya awet di kulit dan nggak transfer ke baju
(+) ada sunscreennya

(-) saya lebih suka physical sunscreen karena minim resiko
(-) pengawetnya banyak  macamnya (nggak bisa dikurangi jenisnya?)

Repurchase? Pikir-pikir dulu, tapi gimana ya.. saya suka wangi & teksturnya nih
Recommended ? Ya, untuk yang sedang cari lotion SPF bertekstur ringan. Sama sekali not recommended untuk yang punya psoriasis, dermatitis atopik, dan kulit sensitif.

Sekian review dan penjelasannya. Selamat berburu lotion!


Referensi :


0 Response to "Vaseline Aloe Fresh SPF 24 Daily Light Lotion"

Posting Komentar