Heboh Uji Merkuri dalam Kosmetik

Halo semuanya!


Sebagai konsumen, tentu kita harus waspada tentang kandungan zat berbahaya dalam kosmetik. Salah satu zat berbahaya itu adalah merkuri /mercury.

Apa itu merkuri?

Merkuri adalah unsur kimia yang disebut Hydrargyrum (disingkat Hg), memiliki nomor atom 80, dan dikenal dengan nama "quicksilver". Merkuri adalah logam yang dalam suhu ruang berbentuk cair.


Posisi merkuri dalam tabel periodik unsur

Wujud merkuri dalam suhu ruang

Merkuri digunakan dalam termometer karena sifatnya cepat memuai dan menyusut akibat perubahan suhu. Merkuri juga digunakan dalam praktek kedokteran gigi sebagai amalgam untuk tambal gigi. Merkuri juga ada dalam fungisida, pestisida dan beberapa jenis kosmetik. Banyak kasus di mana merkuri dari limbah pabrik mengkontaminasi air dan organisme di dalamnya serta tanaman di darat.

Merkuri juga terdapat dalam makanan yang kita konsumsi 

Dampak merkuri bagi tubuh

Tubuh manusia mengandung rata-rata 10 - 15 mg merkuri yang berasal dari makanan, udara, dan air. Merkuri tidak terserap dengan baik ke dalam saluran pencernaan, hanya 5 - 10 %. Merkuri  bersifat mudah larut (soluble) sehingga bisa masuk ke dalam darah. Merkuri tertahan di jaringan tubuh, terutama ginjal. Ginjal mengandung 50% dari total merkuri dalam tubuh, jaringan lainnya adalah darah, tulang, hati, limpa, otak, dan lemak. Merkuri memasuki jaringan otak dan saraf sehingga bisa menimbulkan gangguan sistem saraf pusat. Merkuri juga bisa memasuki janin dan kelenjar susu. Sebagian merkuri dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urin dan feses.

Dampak merkuri bagi tubuh antara lain :
  • keletihan, pusing, mual
  • gangguan sistem saraf
  • gangguan fungsi otak : penurunan kecerdasan, hiperaktivitas, gangguan pendengaran, bicara & penglihatan, gangguan koordinasi otot dan tremor, gangguan ingatan, depresi
  • gagal ginjal
  • kerusakan DNA dan kromosom
  • reaksi alergi pada kulit, kerusakan kulit
  • gangguan fungsi reproduksi seperti penurunan kualitas sperma dan keguguran
  • menimbulkan cacat pada bayi yang dilahirkan (termasuk retardasi mental)
Merkuri yang dikonsumsi tiap hari seharusnya 30 - 50 mikrogram, level yang diperbolehkan adalah 0,02 - 0,03 ppm. Merkuri bersifat sangat beracun sehingga level idealnya adalah 0.

Merkuri dalam kosmetik


Sudah banyak artikel tentang krim pemutih yang mengandung merkuri & ciri-cirinya

Ciri-ciri krim pemutih bermerkuri sudah ramai dijelaskan di internet. Pasti sudah banyak yang tahu, krim pemutih yang berbahaya itu punya ciri-ciri seperti ini :
  • Tidak ada nomor registrasi POM. Sayangnya banyak krim gajebo yang mengklaim produknya aman & punya no. registrasi POM tapi ternyata palsu. Cek saja di database registrasi BPOM, cari berdasarkan merk
  • Warna krim mengkilap & mencolok, biasanya kuning & putih yang mengkilap seperti mutiara
  • Tidak homogen, krim tidak tercampur rata sehingga ada bagian yang padat & berminyak yang terpisah
  • Lengket
  • Bau menyengat, mengandung banyak parfum untuk menyamarkan bau logam atau bau bahan-bahan berbahaya lainnya
  • Gatal, panas, perih saat dipakai
  • Hasil sangat cepat (2 minggu atau kurang). Merkuri mengikis lapisan terluar kulit sehingga kulit menjadi licin, pori-pori tampak menghilang, dan tidak berjerawat sama sekali.
  • Kulit putih pucat yang tidak alami, karena krim tersebut menghilangkan melanin (pigmen pemberi warna kulit) 
  • Kulit memerah saat kena sinar matahari. Pigmen kulit sifatnya sebagai pelindung, karena dihilangkan kulit menjadi hipersensitif terhadap sinar matahari, bahkan rentan terkena kanker kulit
  • Selama pemakaian krim muncul keluhan seperti pusing, gemetar, mual, depresi, insomnia, pikun, gangguan penglihatan karena merkuri terakumulasi dalam organ-organ tubuh termasuk otak & sistem saraf.
  • Ketergantungan. Jika pemakaian dihentikan, kulit menjadi sangat kusam, gelap & muncul jerawat yang banyak & besar (cystic acne). Ini adalah efek balik (rebound) dari krim tersebut
Seram ya? Yang lebih seram, banyak krim gajebo dikemas dalam jar dan dijual dengan harga selangit. Padahal produsennya membeli dalam bentuk kiloan dengan harga yang sangat murah. Bisa dibayangin nggak, bahan macam apa yang digunakan untuk membuat krim itu? Dan pastinya proses pembuatannya juga jauh dari higienis!

Krim kiloan yang kemudian dikemas ulang oleh penjual nakal
Setelah diberi merek, krim ini dijual dengan harga selangit
Krim kiloan ini diiklankan di sebuah situs jual beli online

Uji kandungan merkuri dalam bedak dengan cincin emas = HOAX

Kalo krim sih mudah dilihat ciri-ciri fisiknya ya.. tapi bagaimana dengan kosmetik seperti bedak & makeup lainnya? Bisakah kita mengidentifikasi adanya kandungan merkuri dari bentuk fisiknya?

Merkuri dalam bedak? Cara ngeceknya gimana?

Lalu banyak beredar artikel tentang menguji bedak yang mengandung merkuri dengan cara digosok cincin emas. Jika bedak berubah warna menjadi gelap (abu-abu atau menghitam), berarti bedak tersebut mengandung merkuri. Semakin gelap warnanya, semakin banyak kandungan merkuri dalam bedak tersebut.

Bedak dari brand ternama diuji dengan cara ini
Hasilnya jadi abu-abu, terus gimana dong?

Apa iya segampang itu menguji kandungan merkuri dalam bedak? Jawabannya TIDAK! Info mengenai uji merkuri ini hanyalah hoax. Sungguh sangat menyesatkan. 

Saudara-saudara, kandungan merkuri dalam sampel apapun (termasuk kosmetik) hanya bisa dideteksi dengan pemeriksaan lab dengan alat mercury analyzer.

Mercury analyzer

Analisisnya menggunakan Atomic Absorption Spectrometry (AAS). Untuk analisis merkuri menggunakan metode Cold Vapor Atomic Absorption Spectrometry (CVAAS), metode ini paling sensitif & akurasinya tinggi, sudah lama diterapkan di berbagai negara. Ada juga metode Cold Vapor Atomic Fluorescence Spectrometry (CVAFS) yang lebih simpel tetapi kurang sensitif jika dibandingkan CVAAS.

Tahapan analisis merkuri seperti ini:

Ribet kan? Nggak segampang menggosokkan cincin emas, hehe..

Kalau bukan karena merkuri, mengapa bedaknya bisa menghitam jika digosok cincin emas?

Tenang, itu karena kandungan sunscreen dalam bedaknya. Bedak yang mengandung titanium dioxide atau zinc oxide punya kecenderungan menghitam jika digosok dengan cincin emas. Penyebabnya simpel, karena komponen sunscreen bereaksi dengan emas.

Partikel emas dapat diserap oleh  titanium dioxide /zinc oxide, kekuatan penyerapannya tergantung oleh pH dan kondisi lainnya. Reaksi antara emas dan sunscreen ini dapat menyebabkan alergi (contact dermatitis) pada sebagian orang. Gejalanya bisa gatal dan timbul ruam di permukaan kulit yang terkena sunscreen & perhiasan emas. 

Jika kulit kamu sensitif & gampang alergi, nggak usah deh coba-coba uji merkuri bedak dengan cincin emas. Selain salah kaprah, bisa-bisa tangan kamu malah gatal setelah itu. Sayang juga kan cincinnya, hehe..

Jangan sia-siakan barang semahal ini karena uji merkuri dengan cincin emas itu bohong adanya

Maka jangan mudah percaya dengan uji-uji sederhana yang marak beredar di internet & acara TV. Jadilah konsumen & pemirsa yang kritis. Carilah info sebanyak mungkin dari website ilmiah yang terpercaya, jangan takut dibilang sok pintar, selama itu bermanfaat.. hehe *pengalaman pribadi banget*

Kita harus cari tahu sendiri untuk membedakan hoax & fakta, oke?

Sekian & terimakasih buat kalian yang sudah berkenan membaca post ini.

Sumber informasi :

http://www.rsc.org/periodic-table/element/80/mercury
http://www.epa.gov/hg/effects.htm
http://www.fda.gov/forconsumers/consumerupdates/ucm294849.htm
http://www.uwm.edu.pl/kchem/mercury/start.html
http://www.cetac.com/pdfs/AP-M7506.pdf
http://www.medscape.com/viewarticle/508432

0 Response to "Heboh Uji Merkuri dalam Kosmetik "

Posting Komentar