DIY Masker Bedak Adem Aloe - Timun - Rempah

Halo pembaca!

Ada yang suka masker berbahan rempah-rempah? Saya suka banget, wanginya itu lho.. relaxing! Apapun masker yang ada rempah-rempahnya, hajar aja.. termasuk bedak adem yang ada di pasar. Waktu kecil, saya sering ikut tetangganya mbah saya bikin bedak adem yang dibentuk butiran kecil-kecil, dijual seharga 100 rupiah per sak (tahun 1995-1996 masih laku ya duit segitu hehehe). Bahannya dari daun-daunan entah apa namanya dan pastinya aneka rempah. 

Sekarang saya juga suka bikin bedak adem, tapi bahannya beda. Saya nggak nemu daun-daunan yang dipakai di bedak adem tradisional, jadi saya modif komposisinya. Bentuknya pun saya modif juga. Lumayan nih, bedak ademnya bisa disimpan 2 bulan. 

Ini bukan kue kering ya..


Bahan
  1. Kunyit 1 ruas
  2. Kencur 1 ruas kecil
  3. Jahe 1 ruas sedang
  4. Temulawak (irisan setebal 0,5 cm)
  5. Aloe vera (kupas kulitnya)
  6. Timun 
  7. Tepung beras putih (5 sendok makan)



    Cara membuat

    1. Hancurkan semua bahan (diparut boleh, diblender boleh)


    2. Masukkan 5 sendok makan tepung beras


    3. Aduk sampai kalis


    4. Pipihkan, lalu bentuk dengan cetakan kue/tangan sesuai selera. Bentuk sangat penting buat saya karena mempengaruhi mood untuk maskeran. Dibuat serbuk juga bisa kok.

    Mencetaknya harus cepat, jika didiamkan agak lama adonannya jadi lengket dan susah dicetak

    5. Jemur sampai benar-benar kering


    6. Jadi deh! Simpan dalam tempat tertutup, tahan selama 2 bulan. Tanpa pengawet, 100% alami

    Mirip kue putri salju, hihihi..

    Bagaimana saya memakainya:

    Boleh dicampur air putih, air mawar, madu, yoghurt atau susu sesuai selera. Tapi saya paling suka mencampurnya dengan toner Saccharomyces (DIY fermented rice toner) karena rasanya lebih sejuk di kulit saya. Nggak hanya di muka, untuk badan pun bisa sebagai lulur. Saya pakai 2-3 kali seminggu.

    1 aja cukup untuk sekali pakai di muka & leher
    2-3 untuk badan

    Jadi kuning lagi

    Kiri : waktu maskernya masih basah
    Kanan : sudah kering (ada beberapa bagian yang belum kering sempurna)
    Dipakai 10-30 menit

    Review

    Aroma 
    Rempah-rempah alias jamu dong pastinya. Saya suka bau jamu, menurut saya wanginya relaxing.

    Tekstur
    Teksturnya nggak halus karena ampas parutan rempah & timun ikut dimasukkan, rasanya kayak ada butir-butiran tapi bukan scrub. Jika ingin membuat yang model scrub, bahannya bisa ditambah bubuk kayu manis/bubuk kopi/pecahan beras. Saya sendiri sih kurang suka yang kasar-kasar.

    Oya, masker ini kalo udah kering pasti rontok ke mana-mana. Rontokannya ada yang bentuk serbuk, ada yang bentuk gumpalan, tergantung bahan pelarutnya.

    Sensasinya di kulit
    Hangat campur adem. Hangatnya meresap dalam, tapi ada rasa sejuk di permukaan kulit. Rasa sejuk di permukaan kulit berasal dari tepung beras, timun dan aloe vera. Jadi nggak cuma panas, kalo panas doang rasanya kayak pakai balsem di muka.

    Setelah dibilas
    Saya biasanya membilas sambil menggosok-gosok kulit. Ternyata kulit mati jadi lebih gampang terangkat, yang di badan juga. Setelah kering, kulit jadi kelihatan lebih cerah. Cerah yang saya maksudkan bukan naiknya skin tone ya, tapi kelihatan lebih bersih dan nggak kusam aja.

    Meninggalkan bekas kuning? Hmm.. di saya enggak, soalnya membilasnya sambil digosok dan lapisan kulit matinya terangkat. Kalo membilasnya asal kena air doang, saya yakin bakal meninggalkan bekas kuning.

    Aloe vera itu kadang awalnya gatal dan clekit-clekit, terutama untuk orang yang sensitif terhadap aloe vera. Bagian badan saya yang sensitif aloe vera itu lengan atas, rasanya gatal kalo dikasih bedak adem ini. Tapi setelah dibilas gatalnya hilang. Aloe vera cukup friendly untuk bagian badan saya yang lainnya (termasuk muka).

    Efek bagi masalah kulit
    Masalah kulit wajah saya yaitu kering merata (dulu ada beberapa area yang dry patch nya parah, sekarang udah enggak), ada beberapa ice pick scar mirip pori-pori yang membesar, ada beberapa bekas jerawat karena breakout beberapa bulan yang lalu. Bekas jerawatnya nggak gelap-gelap banget, udah agak pudar berkat aneka racikan DIY skincare, tapi masih belum hilang sempurna. 

    Setelah memakai masker ini saya merasa pori-pori agak merapat (tapi ya bisa gede lagi setelah seharian beraktivitas), kulit jadi halus & lembab. Untuk jerawat, kayaknya ampuh deh. Kadang saya punya 1-2 jerawat kecil di punggung, setelah saya kasih lulur bedak adem ini, jadi mengempes dan mengering dalam 2 hari. Untuk biang keringat juga bisa cepat sembuh.

    (+) Mempermudah pengangkatan sel kulit mati sehingga kulit jadi cerah dan halus
    (+) Ngefek untuk jerawat punggung (mungkin di muka juga bisa) & biang keringat
    (+) Setelah dibilas pori-pori agak mengecil meskipun bisa balik lagi ke ukuran semula hehe..
    (+) Nggak meninggalkan bekas kuning yang parah (tapi tergantung cara kita membilasnya)
    (+) Tahan lama (umur simpan 2 bulan) tanpa pengawet

    (-) Setelah kering rontokannya ke mana-mana
    (-) Untuk yang sensitif aloe vera, terasa agak gatal & clekit-clekit
    (-) Hasil terbaik dijemur (sangat bergantung pada alam), dioven kurang maksimal hasilnya 

    Bikin lagi? Iya, selama ada panas matahari saya selalu bikin

    Recommended for :
    • kulit berminyak & acne prone
    • kulit yang mudah kusam tapi nggak suka scrub kasar
    • kulit kering tapi bukan yang sampai ngelupas (karena kalo kena di daerah yang sedang mengelupas bakalan perih & panas banget)
    Not recommended for:
    • ibu hamil (dan menyusui) karena ada rempah-rempah. Bahan aktif dalam rempah-rempah (misalnya curcumin pada kunyit dan temulawak) bisa memasuki pembuluh darah. Untuk yang nggak sedang hamil sih nggak apa-apa. Curcumin memicu kontraksi uterus sehingga takutnya nanti bisa keguguran. 
    • kulit sensitif (terutama yang anti terhadap rempah-rempah & aloe vera)
    • orang yang sedang treatment dengan tretinoin, AHA & bahan keratolitik lainnya
    Mengenal ingredientsnya yuk..


    Kunyit (Curcuma longa) mengandung curcumin yang menyebabkan warna kuning. Curcumin memiliki sifat sebagai antioksidan, anti peradangan, antiviral, antibakterial, antijamur dan antikanker. Curcumin merupakan modulator bagi enzim-enzim dalam tubuh yang berperan dalam detoksifikasi. Curcumin dapat menyembuhkan beberapa jenis masalah kulit seperti acne, psoriasis, scleroderma, vitiligo, aging, iradiasi, kanker kulit (melanoma) dan penyembuhan luka. Curcumin dapat meningkatkan produksi kolagen dan fibroblast sehingga mempercepat penyembuhan luka juga meningkatkan elastisitas kulit.


    Curcumin merupakan antimutagenik yang mencegah mutasi sel-sel tubuh, mutasi adalah salah satu penyebab timbulnya kanker. Bakteri yang bisa dilawan curcumin adalah Staphylococcuc aureus, Eschericia coli, Bacillus cereus, Yersinia enterocolitica. Curcumin juga berpotensi sebagai pengawet alami dalam bahan pangan.

    Temulawak (Curcumae xanthorrhizae) mengandung :
  1. curcuminoids (1-2%),campuran dari curcumin, monodemethoxycurcumin, bisdesmethoxycurcumin.
  2. volatile oil (3-12%), terdiri dari sesquiterpenes, xanthorrizol (44.5%) dan camphor (1.39%) 
  3. flavonoids: catechin, epicatechin, quercetin, myricetin, kaempferol, apigenin, luteolin, naringenin 

  4. Temulawak

    Bahan aktif  yang penting dalam temulawak adalah xanthorrizol dan curcumin yang sifatnya adalah antioksidan, anti peradangan, anti mutagenik & anti kanker, serta antimikrobial. Xanthorrhizol juga diketahui dapat menghambat aktivitas enzim tyrosinase (enzim yang berperan dalam pembentukan melanin). Oleh karena itu, temulawak juga bermanfaat untuk mencerahkan kulit.

    Jahe (Zingiber officinale) mengandung volatile oil bernama zinerone, shogaol dan gingerol. Gingerol itu aktivitas antioksidannya sangat kuat, bahkan melebihi kekuatan antioksidan dari BHT (butylated hydroxytoluene yang sering digunakan sebagai pengawet kosmetik).  Oleh karena itu, jahe digunakan sebagai antikanker. Gingerol juga merupakan antibakteri. Jahe mengandung vitamin B kompleks, terutama vitamin B6 (12%). Juga vitamin C (6%) dan vitamin E (2%). Vitamin B penting untuk metabolisme sel, sedangkan C dan E sebagai antioksidan dan menstimulasi pembentukan kolagen.
    Jahe

    Kencur (Kaempferia galanga) mengandung senyawa cineol,  borneol,  3‐carene,  camphene,  kaempferide, cinnamaldehyde, p‐methoxycinnamic acid, ethyl cinnamate and ethyl‐p‐methoxy cinnamate. Seperti rempah-rempah lainnya, kencur bersifat antioksidan dan antimikroba. Ethyl-p methoxicinnamate dapat menghambat produksi melaninCinnamaldehyde juga terdapat pada kayu manis, sifatnya dapat meningkatkan produksi kolagen pada kulit sehingga kulit menjadi lebih elastis. Berbagai resep lulur tradisional menggunakan kencur untuk mencerahkan dan mengencangkan wajah.

    Kencur

    Timun (Cucumis sativusmengandung senyawa cucurbitacin dan cucumerin yang bersifat sebagai antioksidan dan anti peradangan. Timun digunakan untuk mencegah timbulnya kerut, mengurangi pembengkakan (terutama di area mata), mengobati iritasi dan sunburn. mengandung vitamin K (16%), C (3%), B1 (2%), B2 (3%), B3 (1%), B5 (5%), B6 (3%), B9 (2%), A (1%).Kandungan vitamin B5 (panthotenic acid) pada timun bermanfaat untuk menahan air sehingga kulit tetap lembab. Vitamin C dan A dapat menstimulasi pembentukan kolagen dan mengurangi hiperpigmentasi.


    Aloe vera (Aloe barbadensis) leaf mengandung vitamin (A, C, E, B kompleks), mineral (zat besi, kromium, zinc, mangan, magnesium, natrium, kalium, kalsium), sterol tanaman (kolesterol, campesterol, beta-sitosterol), asam amino (asam aspartat, asam glutamat, serin, treonin, asparagin, prolin, glisin, alanin, valin, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, lisin, histidin, arginin), enzim, karbohidrat (d-glukosa, d-mannosa, arabinosa, galaktosa, xylosa), juga mengandung asam salisilat (salicylic acid), anthraquinone, lignin dan saponin.


    Aloe vera bersifat sebagai astringent, antioksidan, anti peradangan, antibakteri (beberapa spesies Enterococcus bovis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Proteus vulgaris, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa, Morganella morganii, and Klebsiella pneumoniae), anti perspirant.

    Aloe vera digunakan dalam industri kosmetik & DIY skincare sebagai pelembab dan anti aging. Gel aloe vera dapat menenangkan kulit dan mengatasi luka bakar (termasuk sunburn). Aloe vera baik untuk kulit yang berminyak & berjerawat karena mengandung salicylic acid yang dapat mengontrol sebum & mengobati jerawat. Aloe vera mengandung senyawa aloin yang diketahui dapat memblokir 30% sinar ultraviolet. Namun, aloin juga dapat menyebabkan iritasi. 


    Ada orang yang alergi terhadap aloe vera, dan biasanya juga alergi terhadap beberapa tumbuhan lainnya dari famili Liliaceae (bawang, lili, tulip). Reaksi alergi berupa ruam, gatal, merah, bengkak, bahkan sesak nafas dan sakit pada tenggorokan atau dada.

    Dalam membuat DIY skincare tidak perlu memaksakan diri menggunakan bahan yang tidak cocok dengan kita. Lebih baik diganti bahan lainnya, karena DIY skincare itu dibuat secara personal sesuai kebutuhan kulit masing-masing. Bahan dan takarannya bisa kita modif sesuka hati. Lebih fleksibel kan daripada kosmetik yang dijual di pasaran?

    Selamat berkreasi!

    Referensi



    0 Response to "DIY Masker Bedak Adem Aloe - Timun - Rempah"

    Posting Komentar