Saatnya resep DIY lagi. Kali ini saya mau berbagi resep masker STMJ (Susu-Teh-Madu-Jahe).
Lho, teh? Bukan telur? Ya, memang teh. Saya menghindari telur untuk DIY masker meskipun katanya putih telur bagus untuk mengencangkan kulit, mengecilkan pori, anti blackhead dll. Sebagai mahasiswa fakultas peternakan, saya belajar bahwa telur itu banyak sekali mikrobanya, antara lain bakteri Salmonella (negara maju sudah banyak yang concern dengan masalah Salmonella telur), E. coli, Campylobacter, Pseudomonas, Staphylococcus, Streptococcus, dsb. Soalnya saluran reproduksi, pencernaan & urine pada unggas itu muaranya jadi satu (= kloaka). Bayangin deh, telur keluarnya kadang-kadang bareng dengan *disensor*. Belum lagi kondisi kandang yang banyak kontaminannya. Kulit telur memang bisa dibersihkan dengan desinfektan & sabun anti bakteri, tapi putih & kuning telur tetap banyak mikrobanya, maka sebaiknya telur dimasak sampai matang sebelum dikonsumsi. Banyak lho bahan DIY skincare selain telur, yang pastinya lebih minim biohazard.
STMJ = susu + teh + madu + jahe
Saya menghindari telur mentah untuk DIY skincare karena banyak mikrobanya
Hmm.. cukup soal telurnya, sekarang saya mau bahas soal susu. Susu yang saya pakai adalah susu bubuk, susunya saya fermentasi dulu dengan ragi roti (Saccharomyces) karena saya nggak cocok dengan susu, pasti selalu bruntusan sehabis maskeran dengan susu. Ada yang mengalami masalah sama? Ini alasannya :
- Susu mengandung IGF-1 (sejenis growth hormone) yang berasal dari tubuh sapi secara alami. IGF-1 menstimulasi reseptor androgen. Seperti yang telah kita ketahui, hormon androgen meningkatkan kerja kelenjar minyak & resiko clogged pore
- Paling parah kalo sapinya dikasih suplemen hormon BST (bovine somatotropin), sekarang udah di-banned sih. Tapi siapa tau aja ada peternak yang bandel.. dan peternak di negara berkembang banyak yang nggak tertib. Hormon BST kerjanya mirip IGF-1 tapi lebih cepat efeknya.
- Protein pada susu kadang-kadang menyebabkan alergi pada sebagian orang. Bukan laktosa nya. Kita tau ada orang yang lactose intolerance sehingga selalu diare kalo minum susu, makanya disarankan minum yogurt. Lactobacillus pada yogurt mengubah laktosa menjadi asam laktat (lactic acid) yang bisa mengatasi masalah intolerance ini. Tapi laktosa sendiri bukan penyebab acne.
- Lemak susu juga bisa menyumbat pori meskipun tidak terlalu, tergantung jenis susunya (misal susu full cream)
Sepertinya kulit saya bermasalah dengan protein susu yang belum diolah, bukan IGF-1 nya. Soalnya IGF-1 itu kalo dikonsumsi tetap bisa memicu jerawat, dan kulit saya baik-baik saja meskipun tiap hari minum susu 2 gelas. Nah, makanya saya fermentasi dengan Saccharomyces, supaya proteinnya diuraikan menjadi asam-asam amino yang bisa langsung dimanfaatkan kulit. Kenapa nggak yogurt aja, tinggal pakai dan kandungan lactic acid nya lebih banyak? Yah soalnya saya malas beli plain yogurt, harus ke supermarket dulu, ribet dan keluar uang lagi hehehe.. Toh yang penting proteinnya terurai. Lagipula saya udah cocok banget dengan Saccharomyces.
Tapi kalo kamu cocok pakai susu, ya pakai aja, nggak difermentasi no problem. Untuk cowok yang kulitnya berminyak & acne prone, saya sarankan pakai susu kedelai (yang tawar ya) soalnya segala produk dari susu ternak mengandung IGF-1.
Bahan lainnya nanti kita bahas lagi. Sekarang resepnya yuk..
- 1 sendok makan susu bubuk. Boleh diganti susu cair, yogurt, susu fermentasi Saccharomyces, atau susu kedelai
- 1 kantong teh celup yang sudah diseduh. Untuk kulit kering, disarankan teh chamomile. Untuk kulit berminyak & acne prone pakai green tea
- 1-3 sendok teh madu. Kalo susunya bentuk cair/yogurt/fermentasi, pakai 1 sendok teh madu cukup. Kalo bentuknya bubuk, pakai 2-3 sendok teh madu sampai berbentuk pasta
- Jahe parut secukupnya (sekitar 1 sendok teh). Boleh juga diganti jahe bubuk.
Saya pakai jahe parut nih, padahal biasanya saya nggak pernah mau pakai kunyit parut. Di saya, kunyit segar yang diparut sering terasa panas, tapi jahe enggak. Panasnya beda sih. Panas dari kunyit nempel di permukaan kulit sehingga serasa ditampar, sedangkan jahe cepat meresap panasnya, enak deh. Apa cuma perasaan saya yah.. hehehe
Cara membuat susu fermentasi Saccharomyces :
REVIEW
Saya biasanya maskeran pakai STMJ ini 1x seminggu untuk muka, kalo untuk rambut sih bisa sampai 4x soalnya rambut saya kering & butuh nutrisi khusus. Saya sudah 2x pakai STMJ ini untuk muka, lumayan suka dengan efeknya.
Untuk kulit
Untuk kulit
Kulit jadi kenyal, lembab, smooth. Selain itu juga jadi glowy, cerah tapi nggak pucat. Saya suka banget! Kalo pakai masker pepaya atau mushroom biasanya cerahnya agak pucat.
Foto diambil pada malam hari, harap maklum kalo kurang jelas
Setelah pakai masker ini saya biasanya cuci muka (pakai face wash/oatmeal) untuk melarutkan lemak susu. Kalo nggak gitu, nanti bisa clogged pore. Oya, masker ini nggak ada oil control lho. Ini bukan masker yang tepat jika kamu mencari masker untuk mengurangi minyak. Tapi jahe, madu & green tea (jika kamu pakai green tea) memang bisa mengurangi jerawat.
(+) bikin kulit saya smooth, kenyal & glowy
(+) nggak bikin saya breakout karena susunya saya fermentasi
(-) agak berminyak, makanya harus cuci muka dengan benar setelah itu
Bikin lagi? Iya
Recommended? Ya, untuk smua jenis kulit, terutama yang nggak alergi susu & madu
Untuk rambut
Kalo bikin masker untuk rambut saja, susunya nggak saya fermentasi supaya cepat. Saya jauh lebih suka pakai ini daripada hair mask yang dijual di pasaran. Memang agak berantakan dan bikin kotor, tapi habis itu kan keramas. Rambut jadi lembut banget & mudah diatur, nggak kering lagi.
Untuk efek menguatkan rambut, saya rasa lumayan juga. Masalah rambut saya itu rontok karena patah, saya lihat rambut saya yang patah agak berkurang. Saya sudah 9x pakai hair mask ini (seminggu saya pakai 4x). Berlebihan? Nggak apa-apa, ini kan 100% alami.. nggak seperti hair mask pasaran yang mengandung silikon.
Untuk efek menguatkan rambut, saya rasa lumayan juga. Masalah rambut saya itu rontok karena patah, saya lihat rambut saya yang patah agak berkurang. Saya sudah 9x pakai hair mask ini (seminggu saya pakai 4x). Berlebihan? Nggak apa-apa, ini kan 100% alami.. nggak seperti hair mask pasaran yang mengandung silikon.
Rambut jadi lembuuutt..
Dulu saya nggak berani tarik-tarik rambut, sekarang kan udah kuat hehehe..
Coba dibandingkan hasilnya dengan Ellips hair mask yang pernah saya review
Abaikan warnanya, rambut saya memang warna aslinya begitu kalo kena cahaya siang
(kiri : indoor, kanan : outdoor)
Tambahan : 3 Juli 2014
Oya, tadi saya coba bikin lagi sebagai hair mask, dan inilah efeknya di rambut saya
(foto diambil di dalam kamar pada pagi hari, pencahayaan dari sinar matahari)
Makin merah ya..
Soalnya chamomile emang punya efek bleaching pada rambut, tapi nggak permanen kok
(+) bikin rambut jadi lembut
(+) ngefek untuk mengurangi masalah rambut rontok karena patah (di saya)
(-) kalo nggak cermat membersihkannya malah bikin rambut keliatan jorok (ada serpihan jahe & teh)
(-) ada efek bleaching di rambut (karena chamomile, jika nggak pakai chamomile tea sih nggak apa-apa)
Bikin lagi? yes!
Recommended? ya, terutama untuk rambut kering & yang mudah patah
(-) ada efek bleaching di rambut (karena chamomile, jika nggak pakai chamomile tea sih nggak apa-apa)
Bikin lagi? yes!
Recommended? ya, terutama untuk rambut kering & yang mudah patah
Soal Ingredients
Jahe
Jahe belum pernah saya bahas ya.. Jahe (Zingiber officinale) mengandung volatile oil bernama zinerone, shogaol dan gingerol. Gingerol itu aktivitas antioksidannya sangat kuat, bahkan melebihi kekuatan antioksidan dari BHT (butylated hydroxytoluene yang sering digunakan sebagai pengawet kosmetik). Oleh karena itu, jahe digunakan sebagai antikanker. Oya, gingerol juga merupakan antibakteri.
Di berbagai resep DIY yang memakai jahe, disebutkan bahwa manfaat jahe adalah:
Yang perlu diingat, bahan DIY skincare itu juga cocok-cocokan. Ada orang yang langsung breakout jika pakai susu (seperti saya -- jika tidak difermentasi), ada yang alergi madu, ada yang tidak kuat dengan jahe (malah timbul kemerahan, perih dan ruam).
Untuk ibu hamil, penggunaan rempah-rempah untuk skincare (termasuk jahe) tidak dianjurkan. Rempah-rempah sebagai bumbu masak biasanya diperbolehkan untuk dikonsumsi (karena dalam jumlah terbatas). Jika digunakan dalam skincare tentu saja konsentrasinya cukup tinggi. Bahan aktif dari rempah-rempah meresap ke dalam aliran darah. Sebagian besar rempah-rempah mempengaruhi kerja uterus, misalnya menyebabkan kontraksi. Kontraksi uterus yang berlebihan dikhawatirkan menyebabkan keguguran.
Nah, semoga infonya bermanfaat ya.. Selamat maskeran!
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S030881460600481X
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18814211
http://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/diet/Ginger-has-beauty-benefits-too/articleshow/32728477.cms
http://en.wikipedia.org/wiki/Ginger
http://www.herbwisdom.com/herb-chamomile.html
Di berbagai resep DIY yang memakai jahe, disebutkan bahwa manfaat jahe adalah:
- sebagai anti aging (mengembalikan elastisitas & kehalusan kulit, mengatasi flek hitam)
- menyembuhkan luka bakar (termasuk sunburn)
- mengatasi psoriasis & acne
- mencerahkan kulit, meningkatkan skin tone
- mengurangi kerontokan rambut
- menstimulasi pertumbuhan rambut
- mengatasi ketombe
- melembabkan rambut
Jahe mengandung vitamin B kompleks, terutama vitamin B6 (12%). Juga vitamin C (6%) dan vitamin E (2%). Vitamin B penting untuk metabolisme sel, sedangkan C dan E sebagai antioksidan dan menstimulasi pembentukan kolagen.
Jahe mengandung sejumlah mineral penting, antara lain magnesium (12%), mangan (11%), kalium (9%), zat besi (5%), fosfor (5%), zinc (4%), kalsium (2%), natrium (1%) yang sangat baik untuk menguatkan rambut.
Teh chamomile
Chamomile sudah sering saya bahas. Chamomile (Matricaria recutita) mengandung zat aktif berupa bisabolol, bisabolol oxides A & B, matricin, dan flavonoid berupa apinecin. Keuntungannya bagi kulit adalah sebagai anti iritasi, anti peradangan, selain itu juga bersifat sebagai anti histamin (anti alergi) dan anti bakteri. Chamomile digunakan dalam skincare untuk menenangkan kulit akibat sunburn, menyembuhkan ruam, mengatasi gatal dan perih pada kulit. Chamomile juga meredakan bengkak dan mempercepat penyembuhan luka.
Teh chamomile dapat digunakan sebagai kompres mata untuk meredakan iritasi dan bengkak. Di saya ngefek lho buat mengurangi puffy eyes akibat bergadang, tapi entahlah di orang lain.
Untuk rambut, chamomile bermanfaat untuk mencegah kerontokan rambut. Chamomile tea banyak digunakan di DIY hair care untuk mencerahkan warna rambut, sehingga membuat rambut pirang lebih berkilau. Hmm.. rambut saya sebetulnya memang berwarna coklat (atau agak merah) dari lahir. Chamomile tea bikin rambut saya agak terang, tapi untung efeknya cuma sementara.
Chamomile memang dapat mencerahkan warna rambut seperti di foto ini
Jika tidak ingin rambut bertambah terang, jangan gunakan chamomile tea
Soal manfaat susu dan madu, semuanya pasti udah tahu ya.. Susu bisa mencerahkan kulit karena kandungan lactic acid, juga melembabkan kulit & rambut karena kaya asam lemak, asam amino, dan vitamin.
Madu terkenal sebagai moisturizer yang efektif bagi kulit maupun rambut. Madu juga digunakan untuk pengobatan jerawat karena sifatnya antibakteri. Cara kerjanya yaitu memicu aktivitas enzim yang memproduksi hydrogen peroxide, kecuali manuka honey. Manuka honey adalah non-peroxide honey. Bermacam-macam bakteri dapat dilawan oleh madu, antara lain S. typhi, S. flexneri, E. coli, P. aeruginosa, Acinetobacter spp. dan beberapa jenis bakteri lainnya.
Yang perlu diingat, bahan DIY skincare itu juga cocok-cocokan. Ada orang yang langsung breakout jika pakai susu (seperti saya -- jika tidak difermentasi), ada yang alergi madu, ada yang tidak kuat dengan jahe (malah timbul kemerahan, perih dan ruam).
Untuk ibu hamil, penggunaan rempah-rempah untuk skincare (termasuk jahe) tidak dianjurkan. Rempah-rempah sebagai bumbu masak biasanya diperbolehkan untuk dikonsumsi (karena dalam jumlah terbatas). Jika digunakan dalam skincare tentu saja konsentrasinya cukup tinggi. Bahan aktif dari rempah-rempah meresap ke dalam aliran darah. Sebagian besar rempah-rempah mempengaruhi kerja uterus, misalnya menyebabkan kontraksi. Kontraksi uterus yang berlebihan dikhawatirkan menyebabkan keguguran.
Nah, semoga infonya bermanfaat ya.. Selamat maskeran!
Sumber
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18814211
http://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/diet/Ginger-has-beauty-benefits-too/articleshow/32728477.cms
http://en.wikipedia.org/wiki/Ginger
http://www.herbwisdom.com/herb-chamomile.html
0 Response to "DIY STMJ Mask (for Skin and Hair)"
Posting Komentar