4 Macam DIY Facial Cleanser yang Oil Free

Hai!

Ada teman saya yang tanya begini "Lintang, pembersih muka DIY yang bebas minyak apa ya? Aku udah pernah coba bersihin muka pakai EVOO dan grapeseed oil tapi ternyata bikin bruntusan. Mukaku acne prone dan anti banget sama segala macam minyak."

Resep DIY skincare kali ini tentang 4 macam facial cleanser yang dijamin bebas minyak, cocok untuk orang yang kulitnya seperti teman saya ini.  Dua resep saya peroleh dari usulan pembaca, dua lainnya hasil utak-atik sendiri. Ternyata empat-empatnya oke banget untuk teman saya dan saya sendiri. Eh padahal kulit kami berlawanan banget lho. Kulit dia super berminyak, kulit saya kering.

Nah, ini dia facial cleanser yang saya maksud..


Dari kiri ke kanan :
Fermented oat & turmeric with green tea
Fermented honey
Fermented honey & cinnamon
Spicy chocotea

Semuanya punya aroma yang sedap (menurut hidung saya). Yang ada embel-embel fermented memang difermentasi, tapi nggak ada bau-bauan khas ragi. Facial cleanser yang wanginya yummy bikin saya rajin membersihkan muka, hehehe..

Fermented Oat and Turmeric with Green Tea


Recommended untuk kulit oily & acne prone, tapi kulit super kering seperti saya juga bisa menggunakannya (malah cocok banget di saya). Ini adalah facial cleanser modifikasi dari resep fermented oat mask & scrub yang disini. Sebetulnya bisa juga untuk maskeran, tapi bisa untuk facial cleanser juga. Jika dibuat maskeran, warna kuningnya nggak hilang-hilang. Jika cuma sebagai facial cleanser, warna kuningnya nggak keterlaluan di kulit, segera hilang jika digosok pakai air. Jika masih ada, pakailah toner yang diusap dengan kapas. DIY toner maupun toner yang beli di toko sama-sama bisa membersihkannya.

1. Siapkan bahannya (oatmeal, bubuk kunyit, teh hijau, dan ragi roti)


2. Tuangkan 2 sendok teh oatmeal ke wadah kaca/porselen. Untuk DIY skincare dengan fermentasi jangan memakai wadah plastik atau logam.



3. Tambahkan 1 sendok teh bubuk kunyit



4. Tambahkan air teh hijau secukupnya, aduk hingga rata. Tehnya saya pakai yang segar (baru setengah jam diseduh), tapi jika lebih suka teh basi juga boleh.



5. Tambahkan setengah sendok teh ragi roti.



6. Aduk, lalu tutup dengan plastik, kencangkan dengan karet gelang. Taruh di tempat yang terlindung dari sinar matahari, biarkan mengalami fermentasi selama 2 jam.





Fermented Honey


Resep ini saya dapat dari salah satu pembaca blog ini, makasih ya atas resepnya! Bagus banget ternyata, bisa dijadikan alternatif minyak untuk makeup remover. Makeup yang ringan tentunya, saya nggak pernah pakai makeup berat, hehehe..

1. Siapkan bahannya (madu dan ragi roti)


Itu madunya murah banget, 100 ml harganya 6 ribu. Madu mawar namanya. Memang bukan madu murni, tapi madu yang dicampur air mawar. Di botolnya ditulis sebagai "jamu". Kata bapak saya ini madu murahan, paling nggak ngefek buat manusia, biasanya di rumah saya madu ini dipakai sebagai campuran pakan kelinci. Biarpun bapak saya bilang begitu, ternyata madu ini oke banget untuk gigitan serangga dan menyembuhkan luka. Dulu waktu musim tomcat, ruam akibat tomcat bisa sembuh dengan madu ini. Sering saya pakai untuk obat luka untuk saya maupun kelinci. 

Tapi saya sarankan kalian pakai madu murni aja, jauh lebih baik untuk skincare.

2. Masukkan 2 sendok teh madu ke dalam wadah kaca


3. Tambahkan 2 sendok teh air. Madu dan air perbandingannya 1 : 1



3. Tambahkan setengah sendok teh ragi. Aduk/kocok hingga rata





4. Tutup rapat, fermentasikan selama 2 jam di tempat yang terhindar dari cahaya matahari.

Fermented Honey and Cinnamon


Resep ini juga dari pembaca. Katanya, ini bagus untuk scrub. Saya juga pakai sebagai facial cleanser, tapi nggosoknya pelan aja, nggak usah terlalu semangat. 

1. Siapkan bahan (madu, kayu manis bubuk, dan ragi roti)


2. Masukkan 1 sendok teh kayu manis bubuk ke dalam wadah kaca


3. Tambahkan 1 sendok teh madu, lalu aduk hingga rata.


4. Masukkan setengah sendok teh ragi.


5. Aduk rata, lalu tutup rapat. Fermentasikan selama 2 jam di tempat yang terhindar dari cahaya matahari.

  


Spicy Chocotea


Namanya kayak nama minuman, padahal pembersih muka hehehe.. Resep facial cleanser ini mudah, nggak perlu nunggu lama karena tanpa fermentasi, bisa untuk semua jenis kulit terutama yang acne prone. Wanginya yummy banget, tapi jangan dicicipi karena rasanya pahit. Kalo mau ditambah madu juga boleh. Saya sengaja nggak tambahkan madu supaya facial cleanser ini nggak semakin lengket. 

1. Siapkan bahan (cocoa powder, kayu manis bubuk, kunyit bubuk, tepung maizena, teh hijau)


2. Masukkan setengah sendok teh bubuk kayu manis ke dalam wadah. Wadahnya bisa plastik, logam dsb. Tidak dibatasi harus kaca/porselen karena tidak pakai fermentasi.



3. Tambahkan setengah sendok teh kunyit.



4. Tambahkan setengah sendok teh cocoa powder.



5. Tambahkan 1 sendok teh tepung maizena.



6. Tambahkan teh hijau secukupnya, lalu aduk rata. Spicy chocotea siap digunakan.



Gimana, gampang-gampang kan?

Facial cleanser yang saya buat tadi bisa saya pakai 3-4 kali. Sengaja nggak buat banyak karena nggak pakai pengawet. Setelah dipakai sekali, langsung masukkan kulkas. Bisa tahan selama 2 hari. Untuk yang oatmeal, sebaiknya langsung dihabiskan saja.

Soal tekstur, bisa dilihat sendiri yang fermented honey bentuknya cair seperti toner, tapi jangan dipakai sebagai toner, lengket abis! Yang fermented oatmeal biasa lah, creamy & lengket. Yang bikin saya gemes adalah fermented honey & cinnamon dan spicy chocotea.. kental-kenyal seperti lem! Fermented honey & cinnamon betulan seperti lem, karena ada lengketnya.

Fermented honey & cinnamon teksturnya mirip apa ya? Hihihi..

Spicy chocotea kayak bubur maizena (ya memang ada maizenanya)

Review

Yang namanya facial cleanser beneran harus bisa membersihkan muka. Menurut saya juga harus bisa membersihkan makeup meskipun makeupnya ringan dan ala kadarnya.

Oke, kita tes aja ya..
Fermented honey

Sekarang saya sehari-hari cuma pakai sunblock, lipstik matte, dan pensil alis (tapi seringnya tanpa makeup)
Bedak pun hanya dari tepung maizena
Maka 3 benda komersil ini yang perlu saya uji dengan homemade facial cleanser


Tuang ke kapas karena teksturnya cair seperti toner


Diusap 1 kali, bersih tanpa bekas! Keren ya.. hihihi
Tapi lengket banget, harus segera dibilas pakai air
Setelah dibilas, saya nggak pakai facial wash lagi dan wajah saya baik-baik saja


Ini "sampah" yang berhasil diangkat facial cleanser ini

3 homemade facial cleanser lainnya

Yang diuji masih barang yang sama

bawah : fermented honey & cinnamon
tengah : fermented oat & turmeric with green tea
atas : spicy chocotea

Gosok perlahan

Bilas

Dikeringkan
Ternyata yang paling bawah (fermented honey & cinnamon) masih menyisakan stain lipstik

Menurut pengalaman saya, lipstik Mirabella colorfix memang agak bandel, stainnya masih sering tersisa meskipun sudah dibersihkan dengan baby oil, EVOO atau minyak kelapa. Jika homemade facial cleanser ini bisa mengangkat stain dari Mirabella colorfix, saya harus bilang itu keren.

Ternyata fermented honey, fermented oat & turmeric with green tea,  spicy chocotea bisa membersihkannya dengan baik. Saya senang sekali!

Lalu gimana efeknya di kulit?

Di kulit saya yang kering, yang paling terasa lembab adalah yang mengandung madu. Yang pakai oatmeal cukup lembab tapi tidak terlalu. Spicy chocotea terasa biasa aja, nggak lembab tapi juga nggak kering.

Di kulit teman saya yang super oily & acne prone, yang paling ampuh untuk mengontrol minyak & mengurangi jerawat adalah yang fermented oat & turmeric with green tea. 

Jadi, apakah saya akan membuat lagi? Ya, pastinya.
Recommended ? Ya, untuk kalian yang menghindari oil untuk homemade skincare

Ngobrol Soal Ingredients

Mengapa saya pilih bahan-bahan di atas sebagai skincare, khususnya untuk facial cleanser?
Kayu manis dan kunyit adalah rempah-rempah yang termasuk makanan dengan kandungan antioksidan tertinggi. 
antioxidant

ORAC di sini kepanjangannya adalah oxygen radical absorbancy content, yaitu tolak ukur untuk menentukan aktivitas antioksidan. Semakin tinggi angka ORAC, semakin kuat antioksidannya.

Kunyit (Curcuma longa) mengandung curcumin yang menyebabkan warna kuning. Curcumin memiliki sifat sebagai antioksidan, anti peradangan, antiviral, antibakterial, antijamur dan antikanker. Curcumin merupakan modulator bagi enzim-enzim dalam tubuh yang berperan dalam detoksifikasi. Curcumin dapat menyembuhkan beberapa jenis masalah kulit seperti acne, psoriasis, scleroderma, vitiligo, aging, iradiasi, kanker kulit (melanoma) dan penyembuhan luka. Curcumin dapat meningkatkan produksi kolagen dan fibroblast sehingga mempercepat penyembuhan luka juga meningkatkan elastisitas kulit.


Curcumin merupakan antimutagenik yang mencegah mutasi sel-sel tubuh, mutasi adalah salah satu penyebab timbulnya kanker. Bakteri yang bisa dilawan curcumin adalah Staphylococcuc aureus, Eschericia coli, Bacillus cereus, Yersinia enterocolitica. Curcumin juga berpotensi sebagai pengawet alami dalam bahan pangan.

Komponen antibakteri dalam kayu manis (Cinnamomum burmanii) adalah volatile oil bernama cinnamaldehyde, serta senyawa polifenol bernama proanthocyanidin. Sifatnya bisa melawan beberapa bakteri patogen penyebab kerusakan pangan dan masalah kesehatan (antara lain Bacillus cereus, Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Eschericia coli, Salmonella anatum), sehingga kayu manis bisa berfungsi sebagai pengawet alami.


Sama halnya dengan curcumin dalam kunyit, cinnamaldehyde pada kayu manis juga meningkatkan produksi kolagen pada kulit sehingga kulit menjadi lebih elastis. Namun cinnamaldehyde & eugenol pada kayu manis dapat menyebabkan iritasi pada sebagian orang akibat adanya senyawa eugenol dan cinnamaldehyde, gejalanya berupa ruam kemerahan, perih, panas. Kayu manis tidak boleh digunakan pada wanita hamil, menyusui, dan pada anak-anak.

Cocoa mengandung anthocyanin yang memiliki aktivitas antibakterial. Bakteri yang bisa dihambat adalah Salmonella typhimurium. Cocoa juga mengandung senyawa antioksidan flavonoid yang disebut flavanol, mencakup procyanidin, catechin, dan epicatechin yang terutama bekerja pada pembuluh darah, yaitu dengan meningkatkan aliran darah. Dalam skincare, cocoa bermanfaat untuk meningkatkan rona kulit. Semakin lancar aliran darah, semakin tinggi suplai oksigen ke sel-sel tubuh (termasuk kulit) sehingga kulit terlihat glowing dan sehat.


Madu terkenal memiliki aktivitas antibakteri karena memicu aktivitas enzim yang memproduksi hydrogen peroxide, kecuali manuka honey. Manuka honey adalah non-peroxide honey. Bermacam-macam bakteri dapat dilawan oleh madu, antara lain S. typhiS. flexneriE. coli, P. aeruginosa, Acinetobacter spp. dan beberapa jenis bakteri lainnya.

Oat (Avena sativa L.) mengandung saponin sebagai cleansing agent, kemampuan membersihkannya sama dengan sabun. Oat juga mengandung senyawa fenolik dan vitamin E . Senyawa fenolik utamanya yaitu avenanthramides yang diketahui memiliki aktivitas anti peradangan, anti iritasi, dan anti gatal. 


Tepung maizena (corn starch) juga mengandung saponin sehingga baik digunakan untuk pembersih. Maizena mengandung vitamin B kompleks serta sejumlah senyawa fitokimia yang bisa berfungsi sebagai antioksidan (alkaloid dan anthraquinone). 

organic cornstarch

Lalu mengapa difermentasi dengan ragi roti? Ragi roti penyusun utamanya adalah Saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces cerevisiae  adalah nutritional yeast  yang menghasilkan nutrien penting selama proses fermentasinya, antara lain vitamin B kompleks, 9 asam amino esensial (asam amino yang tidak bisa diproduksi tubuh), mineral selenium dan kalium. 


Fermentasi Saccharomyces cerevisiae dimanfaatkan untuk menghasilkan vitamin B seperti B6 dan B12 untuk suplemen kesehatan, metodenya dengan cara memperkaya Saccharomyces dengan jenis vitamin B yang diinginkan. Saccharomyces yang dikembangkan di lingkungan yang kaya akan vitamin B akan memproduksi vitamin B dengan jumlah lebih besar. 

Fermentasi juga dapat menghidrolisis (menguraikan) gluten. Gluten yang terdapat dalam oat merupakan protein yang kadang menyebabkan alergi pada sebagian orang. Jika seseorang mengalami reaksi negatif di kulit (gatal, breakout) setelah membersihkan muka dengan oat, kemungkinan besar dia akan baik-baik saja jika menggunakan oat yang difermentasi.

Itulah sebabnya saya suka menggunakan Saccharomyces untuk fermentasi oat, nasi, dan bahan pangan tinggi vitamin B lainnya. Diharapkan vitamin B yang dihasilkan akan semakin banyak dan optimal untuk regenerasi kulit karena vitamin B diperlukan untuk metabolisme sel.

Semoga post kali ini cukup berguna ya! Selamat membersihkan muka!

Referensi
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18461339

0 Response to "4 Macam DIY Facial Cleanser yang Oil Free"

Posting Komentar