Halo..
Kembali lagi dengan resep DIY skincare. Saya bingung ngasih nama untuk toner ini.. sebut aja STORM gitu ya. Bukan pitera tapi STORM, oke? Bahan utamanya memang 5 itu : Saccharomyces, Tea, Oat, Rice, Mushroom. Ada yeast, ada mushroom, difermentasikan.. serem kedengarannya? Tapi jangan khawatir, toner ini nggak akan bikin muka jamuran atau pipi mengembang hehehe.. (ide dari mana itu??)
Toner ini udah saya ujicobakan ke muka saya selama 1 minggu ini. Adapun bahan-bahan penyusunnya sudah saya gunakan secara sendiri-sendiri secara rutin. Saya merasa cocok memakai oat untuk cuci muka, masker Saccharomyces+oat, toner Saccharomyces+Rice, toner dari teh, dan toner dari air rebusan jamur. Saya berpikir, bisakah saya menggabungkan semuanya? Ternyata bisa, malah hasilnya oke sekali untuk saya.
Air rebusan jamur tentu bukan hal yang asing lagi untuk penggemar homemade skincare, terutama bagi mereka yang fokus ke anti aging. Berhubung kulit saya kering dan katanya kulit kering itu cepat menua, saya sangat suka homemade skincare yang fungsinya untuk anti aging, salah satunya ya air rebusan jamur. Tapi sebenarnya air rebusan jamur itu multifungsi dan bisa digunakan untuk segala jenis kulit. Jamur umumnya kaya antioksidan, beberapa jenis jamur tertentu punya aktivitas antibakteri dan anti peradangan sehingga bagus untuk perawatan kulit acne prone. Jamur juga umumnya kaya akan vitamin yang dapat mencerahkan kulit, memudarkan flek hitam, menghilangkan kemerahan, dsb.
Saya sudah pernah mencoba air rebusan dari beberapa jenis jamur sebagai toner. Jamur konsumsi ya, bukan jamur parasit. Saya sudah mencoba jamur kuping putih (biasanya dijual dalam bentuk kering), jamur tiram putih, jamur shiitake, dan jamur enoki. Masing-masing punya hasil yang berbeda. Jamur shiitake memiliki kandungan kojic acid yang bagus untuk mencerahkan kulit, tapi saya kurang cocok dengan kojic acid, terasa agak clekit-clekit. Jamur kuping putih dan enoki paling saya suka karena efek melembabkannya lebih terasa. Jamur tiram putih adalah yang paling nggak ngefek, hehehe.. not recommended as toner. Tapi kenapa saya pilih enoki daripada jamur kuping putih? Toner dari jamur enoki punya aroma yang umami (gurih dan khas), sedangkan toner jamur kuping putih baunya agak kecut. Shiitake juga umami lho.
Jamur kuping putih (Tremella fuciformis) oke tapi tonernya bau kecut
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) enak dimakan tapi nggak ngefek buat skincare
Shiitake (Lentinula edodes) kaya akan kojic acid tapi tidak cocok untuk saya
Enoki (Flammulina velutipes) favorit saya untuk dimakan dan skincare
Soal per-teh-an, saya yakin banyak pecinta homemade skincare yang hobi cuci muka atau maskeran pakai teh, saya juga gitu. Saya lebih suka pakai teh chamomile dibandingkan teh hijau karena kulit saya kering dan sensitif, gampang iritasi. Teh hijau paling bagus untuk kulit berminyak dan acne prone. Chamomile kan punya sifat anti iritasi, juga melembabkan. Tapi sebenarnya mau mencampur jenis teh yang berbeda pun sah-sah aja, hehehe..
Green tea, great for oily / acne prone skin
Chamomile tea, great for dry / sensitive skin
Nanti kita bahas lebih dalam lagi soal ingredientsnya. Sekarang masuk ke resep. Yuk ditengok!
1. Siapkan bahan
- Ragi roti (1 sendok teh)
- Teh, saya pakai chamomile tea karena kulit saya kering & sensitif. Untuk yang punya kulit berminyak & acne prone bisa mencoba green tea (1 kantong)
- Oatmeal (1 sendok makan)
- Nasi yang baru matang (2 sendok makan)
- Jamur, saya pakai jamur Enoki. Yang di gambar itu 1 ons, saya pakai setengahnya aja
- Air 400 cc
Teh chamomile yang saya pakai mereknya Lipton, beli di Giant harga 15 ribuan. Jamur Enoki harga 4 ribuan dapat 1 ons.
Tiap kantong teh dibungkus plastik sendiri, higienis
Jamur enoki, pangkalnya yang seperti gabus berwarna coklat sudah dibuang (memang wajib dibuang)
2. Rebus setengah ons jamur enoki dengan air 400 ml selama 30 menit. Untuk konsumsi, jamur enoki harus direbus 30 menit dalam air 100 derajat celsius untuk menghilangkan flammutoxin. Flammutoxin ini adalah racun yang bersifat merusak sel (sitolitik) dan membahayakan jantung (cardiotoxic), tapi pada penelitian lanjutan ditemukan bahwa flammutoxin tidak beracun jika termakan.
Meskipun demikian, para ahli tetap menyarankan konsumen untuk merebus jamur enoki selama 30 menit. Kita ikuti saja anjuran itu meskipun toner ini bukan untuk dimakan. Jenis-jenis jamur tertentu punya aturan masak, silahkan browsing dulu sebelum mengolah jamur untuk skincare maupun konsumsi.
3. Setelah itu, tuangkan jamur enoki dan airnya ke dalam gelas kaca / toples kaca, masukkan 1 kantong teh. Biarkan kurang lebih 10 menit atau hingga tehnya jadi.
4. Masukkan 2 sdm nasi dan 1 sdm oatmeal lalu aduk. Tunggu sampai suhunya agak dingin, tapi tidak dingin betul (hangat-hangat kuku).
5. Setelah suhunya hangat-hangat kuku, masukkan 1 sdt ragi. Aduk hingga rata.
6. Tutup rapat agar tak ada udara masuk, lalu biarkan mengalami fermentasi selama 3 jam di tempat yang terhindar dari cahaya matahari.
7. Saring dengan kain berpori-pori halus/ filter paper. Jika tidak ada, bisa pakai tissue yang dirangkap 2. Tissuenya harus yang kuat ya (saya pakai merek Paseo). Filtratnya ditampung di botol kaca. Hasil fermentasi wajib disimpan dalam wadah kaca karena kaca tidak dapat ditembus udara.
Tissue pun boleh untuk proses penyaringan, dirangkap 2
8. Simpan dalam kulkas. Ini boleh dipakai untuk 3 hari tanpa pengawet. Jika diberi natrium benzoat (pengawet makanan) bisa tahan 2 minggu. Dosis natrium benzoat maksimal 0,5%. Ingat, natrium benzoat tidak boleh digunakan bersamaan dengan vitamin C & E konsentrasi tinggi karena akan ereaksi membentuk benzene yang bersifat karsinogenik. Jika kamu memakai natrium benzoat untuk pengawet, jangan dilanjutkan dengan memakai serum vitamin C atau lotion vitamin E.
Review
Sebelumnya saya pakai toner Saccharomyces ferment filtrate alias homemade pitera alias toner fermentasi nasi.
Aslinya wana kulit saya nggak sepucat ini, masih ada ronanya.
Faktor pencahayaan dari jendela & kamera HP
Kiri : hari ke-26 toner Saccharomyces sekaligus start untuk toner STORM
Kanan : hari ke-7 toner STORM
Bedanya nggak terlalu terlihat, tapi kalo saya sendiri yang memegang kulit terasa bedanya. Lembabnya mirip dengan toner Saccharomyces, tapi lebih halus (apa cuma perasaan saya?) Perbedaan terbesarnya terasa saat bangun pagi. Foto di atas diambil pada pagi hari setelah bangun tidur, belum cuci muka apalagi mandi tapi iler udah dilap dan sama sekali nggak pakai skincare (sebelum tidur saya udah pakai toner). Toner Saccharomyces menghasilkan kilap pada daerah T saat saya bangun pagi, sedangkan toner STORM tidak.
Kulit muka jadi lembab merata. Bisa juga dilihat, noda hitam dekat sudut bibir agak memudar. Dark circle juga agak berkurang. Soal mencerahkan? Saya nggak terlalu memperhatikan, tapi ada yang bilang saya agak cerahan (tapi itu bilangnya pas saya masih pakai toner Saccharomyces). Merah-merah di hidung dan pipi hilang. Ahh padahal saya suka sekali pipi saya agak merah, kayak pakai blush on hihihi..
Soal bau, saya sudah pasti lebih suka toner STORM. Bau tapenya nggak dominan, tapi ada aroma segar dari teh chamomile dan bau gurih (umami) dari jamur enoki. Kalo pakai teh melati pasti wanginya lebih enak.
Buat kalian yang udah coba toner Saccharomyces, coba deh upgrade ke toner STORM, hehehe.. Bandingkan aja hasilnya. Tapi ya agak rempong, jauh lebih praktis toner Saccharomyces. Kalo secara pribadi, saya lebih suka toner STORM.
Kesimpulan :
(+) di kulit saya sukses mengurangi dark circle & memudarkan flek yang belum dapat ditangani oleh toner Saccharomyces
(+) melembabkan kulit tanpa membuat T-zone mengkilap di pagi hari
(+) baunya lumayan daripada toner Saccharomyces
(-) lebih ribet cara membuatnya
Bikin lagi ? Iya lah
Recommended? Iya. Bahannya dapat digonta-ganti sesuai kebutuhan kulit (misalnya bisa diganti beras merah, teh hijau/teh hitam, jamur lainnya)
Lalu bicara soal ingredients
Soal Saccharomyces sudah saya tulis di sini sedangkan oat (Avena sativa L.) ada di sini. Nah, sekarang kita kenalan dulu dengan jamur Enoki dan teh chamomile.
Oat mengandung gluten (sejenis protein) yang dapat menyebabkan alergi pada sebagian orang. Ada orang yang tidak cocok menggunakan oat untuk cuci muka, tandanya timbul jerawat, gatal, atau kemerahan. Fermentasi dapat menghidrolisis (menguraikan) gluten sehingga menetralisir efek negatifnya. Jika kamu mengalami bruntusan setelah cuci muka pakai oat, kemungkinan besar kamu akan baik-baik saja jika oat itu difermentasi dulu.
Jamur Enoki
Jamur enoki (Flammulina velutipes) punya khasiat yang hebat dan disebut sebagai salah satu super food. Jamur ini mengandung antioksidan kuat berupa phenolic acid dan l-ergothioneine. Antioksidan ini bahkan berpotensi sebagai antikanker dan vaksin. Jamur enoki juga mengandung lectin dan beta-D-glucan yang tinggi, lectin meningkatkan produksi antioksidan dalam sel jamur enoki.
Bagian bawahnya yang coklat harus dipotong sebelum diolah
Beta-D-glucan menstimulasi produksi kolagen pada kulit, sehingga sangat potensial sebagai anti aging. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa beta-D-glucan dapat mempercepat penyembuhan luka.
Jamur enoki memiliki aktivitas antibakterial dan antijamur. Nama zatnya yaitu cuparene-type sesquiterpenes. Bakteri yang bisa dilawan adalah Eschericia coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus. Semuanya bakteri penyebab masalah kesehatan. Jamur yang bisa dilawan adalah Cladosporium herbarum.
Studi pada hewan menunjukkan bahwa zat proflamin dari jamur enoki bisa menyembuhkan kanker kulit (melanoma) dan adenocarcinoma.
Jamur enoki juga kaya akan asam amino. Rasa umami diperoleh dari kandungan asam glutamat yang tinggi. Ini profil asam amino dalam jamur enoki :
Nutrient | Quantity | Nutrient | Quantity |
---|---|---|---|
Aspartic acid | 0.19 g | Phenylalanine | 0.15 g |
Leucine | 0.13 g | Tyrosine | 0.14 g |
Glutamic acid | 0.38 g | Glycine | 0.11 g |
Lysine | 0.13 g | Threonine | 0.11 g |
Alanine | 0.19 g | Hydroxyproline | 0 g |
Methionine | 0.03 g | Tryptophan | 0.04 g |
Arginine | 0.11 g | Histidine | 0.07 g |
Proline | 0.06 g | Valine | 0.23 g |
Cystine | 0.02 g | Isoleucine | 0.09 g |
Serine | 0.09 g |
Hebat kan jamur enoki? Tapi jika kamu tidak menemukan jamur enoki, jangan khawatir. Bisa diganti dengan jamur super lainnya. Jamur yang recommended untuk skincare yaitu :
Shiitake
Jamur shiitake (Lentinula edodes) terkenal dengan kandungan kojic acid yang dapat menekan produksi melanin sehingga dapat mencerahkan kulit. Kandungan asam aminonya dan antioksidannya juga banyak. Tapi ada juga hasil penelitian (di jurnal ini) bahwa shiitake dapat menimbulkan reaksi alergi berupa dermatitis.
Kojic acid memiliki sifat seperti astringent yang menyebabkan kulit terasa ditarik (sumber). Kulit sensitif tidak disarankan menggunakan kojic acid karena dapat menimbulkan iritasi. Saya sendiri juga tidak cocok memakai kojic acid.
Reishi
Jamur reishi atau Lingzhi (Ganoderma lucidum) termasuk jamur langka dan mahal, tapi efeknya bagus sekali untuk kulit. Jamur ini banyak digunakan sebagai obat kanker, hipertensi, diabetes, liver, kardiovaskular. Tidak hanya sebagai anti aging, jamur reishi juga bersifat sebagai anti peradangan, mempercepat penyembuhan luka, mengobati sunburn, jerawat, psoriasis, memar, gigitan serangga, dan meningkatkan suplai oksigen ke sel-sel kulit (sumber)
Chamomile tea
Chamomile (Matricaria recutita) mengandung zat aktif berupa bisabolol, bisabolol oxides A & B, matricin, dan flavonoid berupa apinecin. Keuntungannya bagi kulit adalah sebagai anti iritasi, anti peradangan, selain itu juga bersifat sebagai anti histamin (anti alergi) dan anti bakteri.
Chamomile digunakan dalam skincare untuk menenangkan kulit akibat sunburn, menyembuhkan ruam, mengatasi gatal dan perih pada kulit. Chamomile juga meredakan bengkak dan mempercepat penyembuhan luka.
Teh chamomile dapat digunakan sebagai kompres mata untuk meredakan iritasi dan bengkak (sangat potensial untuk mengurangi kantong mata). Minum teh chamomile bisa merilekskan tubuh dan pikiran, menyembuhkan insomnia, meredakan nyeri haid, mengatasi mual dan masalah pencernaan.
Banyak sekali manfaatnya. Chamomile juga melembabkan kulit, karena itu saya pilih teh chamomile untuk campuran toner ini.
Teh yang dipakai nggak harus chamomile kok. Boleh pakai green tea, rosella tea (yang kaya akan vitamin C) atau black tea. Dicampur-campur pun boleh. Homemade skincare itu dibuat dengan menyesuaikan kondisi kulit kita, tidak perlu terlalu ngotot mengikuti resep jika memang tidak cocok di kulit. Kita bisa memilih bahan yang benar-benar kita perlukan, itulah kelebihan homemade skincare dibandingkan skincare pabrikan hehehe..
Nah, sekian. Semoga resep kali ini bermanfaat ya..
Referensi
Hidrolisis gluten
Jamur enoki
http://food-properties.com/raw-enoki-mushrooms-amino-acids
http://www.medicalmushrooms.net/flammulina-velutipes-enokitake/
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11473426
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/hlca.201100289/abstract
http://www.pecurkelook.com/t/amushroomsflammulinavelutipes
Beta-D-glucan
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20683126
Chamomile
http://www.herbwisdom.com/herb-chamomile.html
http://www.medicalmushrooms.net/flammulina-velutipes-enokitake/
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11473426
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/hlca.201100289/abstract
http://www.pecurkelook.com/t/amushroomsflammulinavelutipes
Beta-D-glucan
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20683126
Chamomile
http://www.herbwisdom.com/herb-chamomile.html
0 Response to "DIY STORM Toner (Saccharomyces-Tea-Oat-Rice-Mushroom)"
Posting Komentar