Mohon maaf lahir batin ya..
Kembali lagi dengan resep DIY toner, toner satu ini adalah toner favorit saya di antara kreasi toner saya yang lain. Kenapa? Karena wanginya mirip setup buah kesukaan saya hehehe.. Selain itu ada cool sensation alias semriwing, lembab tetep dapet. Toner apa sih ini? Kenalan dulu yuk..
Sama-sama mengandung oksigen, tapi beda pembuatannya dengan DIY oxygenated spray
Bahan
Apel (1/4 bagian)
Jahe (1 ruas kecil)
Kayu manis (3 potong kecil)
Air untuk merebus (200 ml)
Air minum oksigen
Fermented rice toner lupa difoto, masih di kulkas
Cara membuat
1. Jahe dipukul (hanya sampai gepeng, nggak perlu hancur), bersama kayu manis direbus hingga airnya tinggal setengah dari volume awal (menjadi 100 ml).
Direbus, air rebusannya didinginkan
2. Apel diparut & disaring sehingga diperoleh airnya saja.
Inilah bahan-bahan yang siap dicampurkan :
- Sari apel
- Air rebusan kayu manis & jahe
- Fermented rice toner
- Air oksigen
3. Siapkan botol kaca. Masukkan 4 sdm air rebusan kayu manis+jahe
4. Tambahkan 4 sdm sari apel
5. Masukkan 10 sdm fermented rice toner
6. Tambahkan air oksigen hingga volumenya menjadi 2x lipat volume awal
Penting! Jangan menambahkan air rebusan kayu manis+jahe terlalu banyak, nanti hasilnya malah panas di kulit, bukan adem semriwing.
Untuk kulit yang dehidrasi, boleh ditambahkan gliserin sebanyak 5% dari larutan.
7. Kocok horizontal hingga merata
8. Jadi deh! Langsung masukkan ke kulkas. Oke banget dipakai sebagai face mist. Jika botol spray terbuat dari plastik (seperti punya saya ini), face mist nya harus dihabiskan dalam waktu 12 jam, kemudian boleh dituang lagi dari stok di botol kaca. Lebih enak kalo botol spray nya terbuat dari kaca, jadi nggak usah repot menuang kembali. Memang toner yang mengandung produk fermentasi tidak boleh disimpan di wadah plastik. Air oksigen boleh disimpan di wadah plastik tapi harus tebal.
Asyik buat disemprotkan ke wajah
Saya juga suka pakai toner ini dengan kapas
Review
Toner ini baunya lebih bersahabat di hidung saya dibandingkan Saccharomyces (fermented rice) toner maupun STORM toner. Aromanya mirip setup buah, hehehe.. khas kayu manis lah pokoknya.
Teksturnya ya mirip air, sangat ringan. Tidak lengket, tapi mampu melembabkan kulit saya dengan baik. Meskipun demikian saya tidak menjamin kelembabannya cukup bagus untuk yang punya kulit dehidrasi, sebaiknya tetap ditambahkan gliserin.
Ada sensasi semriwing karena rempah-rempahnya, mirip skincare dengan mint yang biasa dijual bebas. So relaxing. Jika takaran air rebusan kayu manis+jahenya diperbanyak, malah jadinya akan panas di muka.
Sudah seminggu saya memakai toner ini, ada kemajuan di kulit saya seperti : lebih lembab & kenyal, noda hitam bekas jerawat cepat memudar, pori-pori lumayan mengecil, skin tone naik dikit, calon jerawat nggak jadi berkembang. Tapi saya kurang tahu apakah ini efek toner ini saja soalnya tidak saya pakai secara single use. Saya juga pakai DIY sunscreen gel yang ada aloe vera & yoghurt nya, juga DIY masker bedak adem, dan saya juga minum suplemen.
Yang jelas efek instannya adalah kulit jadi lembab, glowing & halus seketika, jadi pingin cubit-cubit pipi sendiri. Saya pakai kompres mata setelah begadang, lumayan buat mencegah dark circle & puffy eyes yang biasanya keliatan banget kalo saya kurang tidur. Jangan ditiru ya kebiasaan kurang tidur begini.. saya juga terpaksa kurang tidur gara-gara deadline publish artikel di jurnal *malah curhat*
Yang jelas saya suka banget toner ini. Yang tidak disuka adalah masalah umur simpan.. ya iyalah nggak awet, kan tanpa bahan pengawet. Hanya mengandalkan jahe & kayu manis sebagai pengawet alami, itupun tahannya hanya seminggu. Nggak berani saya tambahkan natrium benzoat, soalnya apel kan ada vitamin C nya. Nanti kalo membentuk benzene yang karsinogenik gimana dong? Kan berabe..
(+) sukses mencegah puffy eyes & dark circle jika saya kurang tidur
(+) efek instannya yaitu membuat kulit saya glowing, lembab & halus seketika
(-) umur simpan hanya 1 minggu (sudah bagus nih, biasanya toner fermentasi tanpa rempah-rempah hanya tahan 3 hari)
(-) repot harus merebus rempah-rempahnya dulu, nggak bisa pakai kayu manis & jahe bubuk. Kayu manis bubuk malah mengental jika dicampur air.
Bikin lagi? Ya, soalnya toner ini favorit saya
Recommended for :
- dry skin karena bisa melembabkan
- oily skin karena rempah-rempah seperti jahe & kayu manis bagus oil control nya
- aging skin, karena apel, rempah-rempah dan fermented rice tinggi antioksidan
Not recommended for
- yang kulitnya sensitif terhadap rempah-rempah
- wanita hamil dan menyusui
Untuk yang kulitnya tidak tahan dengan rempah-rempah/sedang hamil/menyusui, sebaiknya jahe & kayu manis diganti teh & air lemon (kalo cocok dengan lemon ya..)
Ingredients talk
Apel (Malus domestica) terkenal sebagai buah yang kaya antioksidan, coba lihat di gambar berikut ini..
Antioksidan pada apel lebih tinggi daripada pisang, anggur, blueberry, strawberry, jeruk mandarin
Bahkan lebih tinggi daripada acai berry, manggis dan mengkudu
Antioksidan kuat pada apel adalah flavonoid, antara lain quercetin, epicatechin, dan procyanidin B2. Antioksidan ini terdapat pada kulit apel. Antioksidan melawan radikal bebas yang menyebabkan penuaan sel.
Apel mengandung vitamin A dan C yang berguna untuk pembentukan kolagen. Vitamin C juga berperan dalam mencegah pematangan melanosome pada pembentukan melanin sehingga dapat mencerahkan kulit & memudarkan flek. Kandungan vitamin pada apel yaitu :
(0%) 3 μg (0%) 27 μg 29 μg | |
Thiamine (B1) | (1%) 0.017 mg |
Riboflavin (B2) | (2%) 0.026 mg |
Niacin (B3) | (1%) 0.091 mg |
(1%) 0.061 mg | |
Vitamin B6 | (3%) 0.041 mg |
Folate (B9) | (1%) 3 μg |
Vitamin C | (6%) 4.6 mg |
Vitamin E | (1%) 0.18 mg |
Vitamin K | (2%) 2.2 μg |
Soal oksigen, sudah saya bahas di sini
Sekian resep kali ini. Makasih buat kalian yang udah mampir ke sini. Selamat liburan ya!
0 Response to "DIY Oxy Rice Apple Toner"
Posting Komentar