Saya yakin nggak ada orang yang mau dikira lebih tua dari usia sebenarnya. Masalah muka boros atau babyface itu bawaan lahir, takdir yang nggak bisa diubah *kecuali oplas*. Tapi masalah kulit itu tergantung usaha kita dalam merawatnya. Banyak yang bilang, skincare anti aging baiknya dimulai sejak umur 20-an, bahkan sekarang banyak remaja belasan tahun yang sudah mulai memakai skincare antiaging. Skincare antiaging memang penting, tapi sebenarnya usaha mencegah penuaan dini nggak hanya sebatas soal skincare.
Saya pingin cerita tentang pengalaman saya mengalami premature skin aging. Waktu SMA muka saya terlihat lebih tua dari teman-teman sebaya. Kalo lagi nggak pakai seragam, saya sering dipanggil "Bu" sama orang-orang yg belum kenal (misal di bus kota). Sebel nggak sih.. saya kan masih teenager saat itu. Yang bikin saya keliatan jauh lebih tua semasa remaja bukan hanya muka boros secara keturunan, soalnya temen saya juga banyak yang mukanya dewasa. Tapi masalah kulit! Saya pernah cerita di post ini bahwa saya nggak pernah merawat kulit semasa saya sekolah. Waktu SMA kulit saya nggak cuma gelap, kusam & berjerawat tetapi juga ada kerutan halus di sekitar mata & bibir, kulit juga nggak sekencang remaja yang lain. Serem kan..
Seiring umur, memang kulit semakin kehilangan elastisitasnya dan menua (=natural aging). Proses natural aging mengikuti siklus berikut
Seiring umur, memang kulit semakin kehilangan elastisitasnya dan menua (=natural aging). Proses natural aging mengikuti siklus berikut
Dimulai dengan menurunnya kadar hyaluronic acid pada kulit sehingga menyebabkan kulit kehilangan kelembaban. Diikuti dengan menurunnya jumlah fibroblast, melonggarnya ikatan kolagen dan elastin. Selain itu juga muncul pigmentasi berupa flek-flek pada kulit. Pada akhirnya kulit akan menjadi kendur dan timbul kerutan.
Tetapi bagaimana jika penuaan itu terjadi sebelum waktunya, misalnya seperti saya waktu SMA? Kok bisa? Hmm, jika mengenang masa lalu, saya jadi benar-benar menyesal.
Semua pasti tahu, sinar matahari, polusi & stress adalah faktor ekstrinsik yang menyebabkan kulit cepat tua. Dulu saya juga tahu itu, tapi mengabaikannya.
Semua itu faktor yang tidak bisa dihindari sebagai manusia yang hidup di masa kini
Apalagi waktu remaja saya malas pakai sunscreen
Selain itu ada kebiasaan yang mempercepat penuaan dini:
- Merokok, mengonsumsi alkohol --> saya sih nggak pernah, tapi saya selalu terkena asap rokok (jadi perokok pasif) karena bapak saya perokok
- Makanan tidak sehat : tinggi gula & lemak, bahan pengawet & bahan tambahan pangan yang bersifat sintetik (pewarna, MSG, perasa, dsb) --> tantangan bagi orang yang suka jajan, dulu saya suka banget jajan
- Kurang minum air putih --> saya cukup minum air putih kok, sekitar 10 gelas sehari
- Pemakaian makeup yang terlalu lama dan proses pembersihannya kurang tuntas --> waktu sekolah saya belum kenal makeup, tapi memang soal cuci muka saya juga nggak terlalu peduli. Sering malas cuci muka pakai facial foam, cuma air
- Kurang tidur --> suka begadang ngerjain tugas
- Tidak pernah eksfoliasi kulit --> dulu boro-boro mau exfoliating kulit, cuci muka pakai facial foam aja kalo niat
- Kebiasaan merengut, mengernyitkan dahi, menggosok area sekitar mata --> sering dilakukan tanpa sadar
- Tidur dengan wajah sebagai tumpuan --> sering tidur miring sambil meluk guling
Rokok mengandung bermacam-macam racun, perokok pasif pun terkena dampaknya
Mekanisme Penuaan Dini
Nggak heran saya cepat tua, kadar hormon kortisol dan radikal bebas di tubuh saya tinggi banget. Hormon kortisol adalah hormon yang berkaitan dengan stress, sifatnya menghambat pembentukan kolagen. Radikal bebas dari bahan-bahan kimia menyebabkan oksidasi pada sel, merusak DNA, protein & lemak pada sel sehingga menyebabkan sel tidak berumur panjang.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan mekanisme penuaan
Radikal bebas dapat merusak telomere, yang merupakan bagian dari kromosom sel. Telomere pada manusia memang memendek seiring pertambahan usia karena sel-sel tubuh terus membelah dan beregenerasi selama proses natural aging. Telomere yang tidak memendek adalah telomere pada sel otot jantung (karena tidak mengalami pembelahan secara kontinyu). Orang-orang yang berusia pendek dan mengalami sakit-sakitan memiliki telomere yang lebih pendek.
Telomere memendek seiring dengan pembelahan sel
Soal makanan memang nggak boleh diremehkan. Makanan yang tinggi karbohidrat menyebabkan proses glikasi (glycation), yaitu glukosa mengikat DNA, protein & lemak di dalam sel sehingga sel tidak bisa berfungsi dengan baik. Makanya orang-orang yang mengonsumsi kalori berlebih biasanya cepat menua & tidak berumur panjang.
Lalu apa tindakan saya?
Memperbaiki kebiasaan/gaya hidup
1. Menghindari para perokok aktif
Di mata saya, perokok aktif adalah orang egois yang tidak memperhatikan kenyamanan & kesehatan orang di sekitarnya. Kadang kita nggak bisa menegur mereka, jadi kita yang harus menyingkir.
2. Tambah lagi porsi air putih
Minimal sekarang saya minum 12 gelas air putih per hari (minuman lain seperti susu, teh, juice dsb nggak termasuk). Bolak-balik ke toilet terus hehehe.. nggak apa-apa, yang penting sehat.
3. Nggak pakai makeup tebal
Dulu saya pakai BB cream, foundation, two way cake padahal cuma mau ngampus, ke gereja atau jalan-jalan. Sekarang nggak pernah pakai itu lagi, bahkan bedak saya ganti pakai bahan alami yaitu tepung maizena. Makeup tipis bikin kulit lebih bebas bernafas & juga lebih gampang dibersihkan.
4. Rajin eksfoliasi
Minimal 2x seminggu. Sejak tahun 2014 ini saya suka bikin DIY, termasuk exfoliator. Sebelumnya sih saya males, jadi beli aja yang udah jadi hehehe..
5. Jaga pola makan
Sekarang mengurangi banget makanan yang pakai pengawet, pewarna, pemanis buatan. Sekarang juga nggak doyan mie instan, padahal dulu kalo ada mie instan rasa baru pasti selalu dicoba. Saya juga mulai membiasakan minum suplemen.
6. Sebisa mungkin tidur nggak larut malam, tapi masih susah sih
Tidur tanpa pasang alarm, soalnya alarm itu bikin tidur jadi kacau & bangunnya malah nggak fit. Tanpa alarm saya malah bisa bangun tepat waktu.
7. Pakai sunscreen
Selain beli sunblock, saya juga bikin sunscreen sendiri, misalnya di resep ini. Sunblock badan habis, tapi di rumah masih ada body lotion tanpa SPF. Hohoho.. campur aja dengan serbuk zinc oxide (ditakar dulu mau SPF berapa) jadi deh sunblock lotion. Ngirit banget!
Skincare yang dipakai
Saya mulai aware soal kulit saat kuliah, parah banget kan. Awalnya saya fokus ke produk whitening, tapi kemudian kulit saya mulai berubah jadi kering dan kerut halus bermunculan. Lalu saya beralih ke skincare antiaging di umur 21 menjelang 22. Produk yang pernah saya beli yaitu :
- Biokos Vital Nutrition (30s) daily moisturizer : di kemasannya memang dituliskan untuk kulit usia 30an. Mengandung bio aloe vera extract. Enak juga moisturizer ini, ringan & cepat meresap tapi nggak ada sunscreennya. Mengurangi kerut halus sih enggak ya, tapi lumayan lah bisa menjaga kelembaban kulit. Sempet repurchase 3x, terus kulit saya tiba-tiba jenuh, malah bruntusan.
- Hada Labo Alpha Ultimate Anti Aging Lotion : pernah direview di sini. Intinya saya nggak suka karena bikin kulit kusam, lengket & berminyak di siang hari.
- Viva Anti Wrinkle Cream : pelembab anti aging yang paling saya suka, reviewnya ada di sini. Kerut halus agak berkurang, saya seneng banget lho soalnya ternyata ngefek dengan harga murah meriah. Karena kemasannya kecil cepat banget habis, saya repurchase kayaknya ada tuh 10x. Lalu kulit saya jenuh lagi.
- Beberapa macam oil : extra virgin olive oil, grapeseed oil, coconut oil (refined), virgin coconut oil. Yang paling saya suka adalah coconut oil (baik yang refined maupun yang virgin) karena teksturnya paling ringan dan cepat meresap. Soal efek sih kayaknya sama, semuanya bisa melembabkan kulit dan area mata dengan sangat baik, menghilangkan dry patch, ngefek untuk garis halus & bekas jerawat. Yang tidak saya suka dari minyak-minyak ini adalah comedogenic! Saya sering bruntusan, tapi nggak parah-parah amat sih (nggak separah waktu jenuh dengan Biokos). Bisa ilang kalo scrubbing dengan oatmeal. Waktu itu saya belum kenal sama oatmeal fermentasi.
Selain masalah bruntusan, yang kurang saya suka dari minyak adalah sifat melembabkannya cuma di permukaan kulit. Saat saya lupa reapply, kulit terasa kering lagi, bagian yang flaky keliatan lagi.. Pokoknya sama sekali nggak menolong kulit yang dehidrasi. Kulit saya dehidrasi karena sel-sel kulit kurang dapat mengikat air, berkaitan dengan kadar hyaluronic acid yang rendah. Jadi, minyak bukanlah solusinya.
Produk untuk mata yang pernah saya beli yaitu
- Trisia Age Renew Eye Care : mengandung antioksidan EGCG (epigallocatechin gallate) dari green tea. Dulu nggak saya habiskan karena tekstur gelnya agak lengket di kelopak mata saya, jadi agak gatal. Adem di mata, tapi sama sekali nggak ngefek untuk kerutan halus, dark circle, dan eyebag.
- Oriflame aloe vera soothing eye gel : wanginya enak, adem di mata, nggak terlalu lengket. Sama aja nggak ngefek, hehehe..
- Sariayu solusi anti wrinkle eye cream : wanginya segar, teksturnya enak cepat menyerap. Nggak repurchase karena juga nggak ngefek.
Dulu saya nggak minat DIY skincare, apalagi racun-racun produk aneka merek bertebaran di dunia maya hehehe.. Untungnya saya nggak pernah terjebak produk gajebo. Tadinya saya pikir DIY itu ribet, kadang bentuk & baunya menjijikkan, bikin kotor dimana-mana. Tapi setelah ditekuni ternyata asyik juga, beneran ngefek untuk masalah kulit saya. Kalo pintar milih bahan justru aromanya jadi yummy kayak makanan. Lebih seneng lagi karena bisa ngirit duit. Yang paling penting, kulit saya nggak terlalu banyak terpapar bahan-bahan kimia.
Sekarang saya DIY mania. Kosmetik DIY itu entah kenapa hasilnya lebih nyata di kulit saya, jauh lebih cepat daripada sekian banyak skincare yang pernah saya coba. Soal dosis harus rajin browsing supaya nggak menimbulkan efek samping. Takarannya pun bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan.
Regime yang menyelamatkan kulit saya dari tanda penuaan dini
- Saccharomyces toner alias fermented rice toner : nggak bisa beli SK II FTE no problem, saya bikin ini aja. Setelah pakai toner ini, saya sama sekali nggak kepingin lagi punya SK II FTE hehehe..
- STORM toner : Bisa menangani flek hitam lebih cepat daripada Saccharomyces toner. Sekarang jarang bikin ini, sering nggak nemu jamur enoki.
- Masker pisang madu vitamin E : bikin kulit super lembab, menjinakkan garis-garis halus
- Masker bedak adem : tapi sekarang buahnya saya ganti jadi pisang & apel, bukan timun & aloe vera lagi, kunyitnya saya banyakin. Dipakai tiap sore, mengencerkannya dengan madu/green tea/DIY toner seadanya (gonta-ganti).
- Oxy rice apple toner : untuk face mist & toner. Cinta banget sama apel, tinggi antioksidan, bagus buat perawatan anti aging.
Toner sakti untuk kulit saya
Masker yang mujarab bagi saya
Sedangkan untuk suplemen, saya minum Biolysin multivitamin & emulsion, madu TJ super (mengandung royal jelly & bee pollen). Review ada di sini.
Usaha saya nggak sia-sia lho. Banyak yang bilang saya kelihatan lebih muda dibandingkan jaman SMA, hore! Saya belum pernah tes umur kulit, harapannya sih sesuai umur ya, syukur-syukur kalo bisa lebih muda. Kadang-kadang waktu lagi jalan sama teman seumuran, ada orang yang mengira saya adik mereka. Tapi saya rasa itu karena badan temen saya lebih bongsor.
Oya, untuk yang ingin memperoleh kulit lebih muda, kecukupan nutrien itu harga mati. Percuma perawatan dari luar sudah optimal & gaya hidup sudah diperbaiki, tapi kebutuhan nutrien belum tercukupi. Jika tidak bisa memenuhinya dari makanan saja, perlu konsumsi suplemen. Menurut hasil penelitian, gejala penuaan dini dapat ditangani dengan konsumsi per hari :
- vitamin A 5000 IU
- vitamin E 200 - 400 IU
- vitamin C 1000 mg
- Alpha Lipoic Acid (ALA) 100 mg --> jika dari suplemen 100 mg dibagi 2 (saat sarapan & makan siang)
- Acetyl L-carnitine 500-1500 mg
- L-glutamine 25 g --> jika dari suplemen, 25 gram itu dibagi 3 untuk pagi, siang, malam
- Omega-6/Omega-3 --> jika dari minyak ikan dosisnya 1-2 sdm saat makan
Kulit harus menua secara alami, tapi usahakan agar prosesnya nggak terlalu cepat. Jangan sampai penuaan dini merenggut kecantikan masa mudamu *bahasa apa pula ini*.
Referensi
http://www.emaxhealth.com/8782/warning-signs-premature-aging-causes-and-solutions
Referensi
http://www.emaxhealth.com/8782/warning-signs-premature-aging-causes-and-solutions
0 Response to "Sharing : Usaha Menyelamatkan Kulit dari Penuaan Dini"
Posting Komentar