Halo.. Dari kemarin saya mau posting artikel ini tapi gagal melulu karena koneksi internet modem saya lagi kacau. Malah yang terposting entri tanpa judul. Maaf ya..
Hari Minggu ada teman saya yang panik karena mengalami iritasi setelah memakai sabun whitening. Ternyata dia nggak tahan dengan kandungan kojic acid dalam sabun itu. Kulitnya jadi kering, mengelupas, merah, perih dan gatal setelah pemakaian pertama. Kalo dikasih bedak, jadi ada garis-garisnya dan kulit yang mengelupas semakin jelas. Saya suruh ke dokter kulit nggak mau, malah minta saya membuatkan resep DIY untuk meredakan iritasi. Untungnya beneran mempan di teman saya. Karena itu nggak ada salahnya saya share resep ini di blog ya.. siapa tau bermanfaat.
Bahan yang diperlukan
Madu fermentasi (madu 1 sdm + ragi 1/2 sdt)
Air seduhan teh chamomile 100 ml
Apel 1/4 buah
1. Pertama buat dulu madu fermentasi:
- Campurkan 1 sdm madu dengan 1/2 sdt ragi roti (saya pakai merek Fermipan) dalam wadah kaca. Aduk rata.
- Tutup rapat dengan plastik, biarkan mengalami fermentasi selama 1 jam, lalu buka dan siap digunakan.
Madu fermentasi
Mengapa saya fermentasi? Proses fermentasi dapat memecah molekul besar (seperti protein) menjadi bentuk yang lebih kecil yang mudah diserap & dimanfaatkan oleh kulit. Nggak hanya itu aja, ragi Saccharomyces menghasilkan antioksidan beta-glucan yang baik untuk menenangkan kulit. Selama fermentasi, Saccharomyces menghasilkan vitamin B kompleks, salah satunya vitamin B3 yang meredakan redness dan B12 yang mencegah hiperpigmentasi. Memang madu sudah tinggi vitamin B, tapi nggak ada salahnya kita optimalkan lagi.
2. Lalu seduh teh chamomile. 1 kantong untuk 100 ml air mendidih, dinginkan.
Saya pakai teh chamomile dari Lipton, saya memang cuma nemu merek ini sih.. Di Giant & Superindo ada, harganya 15ribuan per box (isi 15 kantong).
Tehnya harus chamomile ya.. jangan teh lainnya. Di artikel-artikel sebelumnya sudah saya bahas, Chamomile (Matricaria recutita) mengandung zat aktif berupa bisabolol, bisabolol oxides A & B, matricin, dan flavonoid berupa apinecin. Sifatnya sebagai anti iritasi, anti peradangan, selain itu juga bersifat sebagai anti histamin (anti alergi) dan anti bakteri. Chamomile bisa menenangkan kulit akibat sunburn, menyembuhkan ruam, mengatasi gatal dan perih pada kulit. Chamomile juga meredakan bengkak dan mempercepat penyembuhan luka. Selain sebagai anti iritasi, chamomile berfungsi sebagai humectant yang melembabkan.
3. Apelnya diambil sarinya, tanpa ampas. Boleh diparut lalu disaring, atau pakai juicer. Yang penting dapat airnya aja.
Sari apel
Mengapa apel? Kandungan senyawa fitokimia pada apel bersifat sebagai anti inflammatory, yaitu flavanols (epicatechin & procyanidin), serta triterpenes (ursolic & oleanolic acid). Nggak cuma meredakan kemerahan dan perih, apel juga berfungsi meredakan alergi karena mengandung quercetin yang bersifat sebagai anti histamine. FYI, quercetin berfungsi meningkatkan kadar glutathione dalam tubuh (kabar gembira untuk yang pingin mencerahkan kulit, hehehe)
4. Campur semua bahannya.
5. Bisa langsung dibuat maskeran, boleh juga disimpan di kulkas. Daya tahannya 3 hari tanpa pengawet.
6. Jika mau dijadikan toner, campur air oksigen dengan perbandingan 1 : 1. Mengapa dicampur air? Supaya nggak lengket, bayangkan deh yang manis-manis begini ditempel langsung ke kulit, pastinya malah lengket. Campur air dulu lah..
Airnya saya pilih air oksigen, karena oksigen dapat menyegarkan kembali kulit yang lelah, menenangkan kulit yang mengalami iritasi.
7. Jadi deh. Boleh disimpan di kulkas untuk persediaan 3 hari ya..
Cara maskerannya bagaimana? Pakai sheet mask, atau gampangnya pakai kapas. Kapas yang tebal dibuka (boleh dibagi jadi 2-3), celupkan ke cairan lalu tempel di muka. Mirip-mirip Chizu Saeki Method (CSM), tapi CSM optimalnya hanya ditempelkan selama 3 menit. Kalo yang ini maskeran /kompres wajah, dibiarkan di muka sampai kapasnya hampir kering. Biasanya 30 menitan lah. Setelah itu wajah dibilas air dingin, lalu pakai toner.
Bisa buat nakut-nakutin anak tetangga, hehehe..
Review
Teman saya sudah melaporkan hasilnya. Hari Minggu sore dia coba ini, Rabu sudah sembuh. Kulit nggak perih, kemerahan hilang, nggak gatal lagi. Kata dia 85% udah kembali ke normal.Tapi kulitnya masih agak kering, bekas-bekas kelupasan masih ada dikit, nggak berani digosok, takutnya iritasi lagi. Baru itu sih laporannya, kalo ada update dia mau lapor lagi.
Kata dia, waktu iritasi masih parah hari Minggu itu masker ini agak clekit di kulitnya, lama-lama biasa aja. Ya, memang kulit yang lagi luka kalo dikasih air buah & madu jadi rasanya clekit-clekit.
Buat cuci muka, saya sarankan dia pakai oatmeal campur madu, atau sabun bayi kalo mau praktis. Dia akhirnya beli sabun bayi Johnson's buat menggantikan sabun mukanya, oatmeal+madu cuma dipakai untuk cuci muka sebelum tidur.
Kesimpulan :
(+) efektif untuk meredakan iritasi (kemerahan, kulit mengelupas, merah & gatal)
(-) saat dioleskan ke kulit yang iritasi parah terasa agak clekit-clekit
Recommended? Ya, untuk kulit yang sedang iritasi boleh banget dicoba.
Sekian post kali ini. Semoga berhasil ya..
Referensi :
0 Response to "DIY Toner & Mask for Irritated Skin"
Posting Komentar